Minta TNI Fokus Usai KKB Berulah, Hidayat Nur Wahid Bilang Ancaman OPM terhadap Keutuhan NKRI Nyata

- 21 November 2020, 08:03 WIB
Ilustrasi Pasukan KKB Papua.
Ilustrasi Pasukan KKB Papua. / Facebook The TPNPB News//

PR BOGOR - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyoroti peristwa penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Hidayat Nur Wahihd menyampaikan padandangannya melalui akun twitternya, @hnurwahid. Dia mendokong negara untuk menegakkan hukum di sana.

Menurut Hidayat Nur Wahid, hukum harus ditegakkan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terlebih kata Hidayat Nur Wahid, ancaman teroris dan separatis OPM di Papua terhadap NKRI memang nyata.

Baca Juga: Warga Sipil Papua Ditembak, TNI Bicara Soal Playing Victim Kelompok pro KKB, Ternyata Ini Motifnya

Baca Juga: Waduh PDIP Sebut Pembubaran FPI Perlu Direspon Negara: Bila Mereka Melanggar, Jangan Takut dan Ragu

Baca Juga: Siapa Nyai Gadung Melati? Makhluk Penunggu di Gunung Merapi dan Gunung Wutoh Jadi Pintu Keraton

"Hukum memang harus ditegakkan. Termasuk keutuhan NKRI, karena ancaman teroris separatis OPM di Papua terhadap kedaulatan NKRI & tantangan terbuka OPM kepada TNI memang nyata, dan malah ada usaha-usaha untuk internasionalisasi. Dan untuk itulah Kooptus TNI mestinya memprioritaskan potensinya," tulis Hidayat Nur Wahid, dalam akun twitternya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Sabtu, 21 November 2020.

Dikatakannya, TNI perlu fokus terlebih saat ini KKN menembaki dua warga sipil di Ilaga Papua.

"Apalagi kembali KKB, kelompok separatis OPM, kembali berulah, 2 warga sipil di Ilaga Papua mereka tembak," imbuhnya.

Baca Juga: Hati-Hati Magma Gunung Merapi Bergerak Menuju Permukaan Kawah, Erupsi Disebut Sama dengan 2006 Silam

Baca Juga: Diperiksa 10 Jam Soal Kerumunan Massa Habib Rizieq, Sekda Bogor: Panitia Tak Pernah Mengajukan Izin

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo 21 November 2020: dari Asmara, Keuangan, dan Pekerjaanmu

"Aksi berulang itu secara nyata mengancam kedaulatan hukum&eksistensi NKRI. TNI dengan Koopsusnya, harusnya focus ke sana, buktikan kehebatan mereka atasi kelompok teroris separatis ini," ungkap politisi PKS ini.

Diketahui, satu warga Papua meninggal dunia dalam peristiwa penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dalam gencatan senjata tersebut, KKB menmbak warga sipil di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.

Peristiwa penembakan terhadap warga sipil oleh KKB itu juga dikonfirmasi Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel CZI IGN Suriastawa.

Dia menjelaskan, dalam peristwa ini ada dua warga sipil yang ditembak KKB, satu orang terkonfirmasi meninggal dunia.  

Baca Juga: Ridwan Kamil Beberkan Kronologi Soal Kerumunan Massa Acara Habib Rizieq: Sudah Diingatkan Kodim

Baca Juga: Diperiksa Selama 7 Jam Soal Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Ridwan Kamil: Ini Tanggung Jawab Saya

Baca Juga: Izin Dilarang hingga Diancam Dibubarkan Soal Acara Habib Rizieq, FPI Cianjur: Tak Butuh Izin Pemda

Melansir Dari laporan yang diterima Antara News, dalam penembakan yang terjadi Jumat, 20 November 2020 itu, korban dari Sinak dilarikan menuju Ilaga.

Kedua korban yakni Amanus Murib kondisi kritis sementara Atanius Murib meninggal dunia.  

Dalam keterangannya, korban dilarikan ke Puskesmas Ilaga oleh masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian. 

Menurut dia, aksi KKB diduga bermotif intimidasi ke masyarakat karena tidak mendapat dukungan dari warga setempat.

Baca Juga: Soal Baliho Habib Rizieq, Wagub DKI Jakarta Angkat Bicara: Penertiban Sudah Diatur Undang-Undang

Baca Juga: Klaster Kerumunan Massa FPI: Tebet 50 Orang Positif, di Megamendung 20 Positif dari 559 Orang

Baca Juga: Polres Cianjur Enggan Keluarkan Izin di Acara Habib Rizieq Shihab: Tak Segan untuk Kami Bubarkan

Selain itu, serangan itu sebagai upaya memutarbalikkan fakta dengan menuduh aparat keamanan sebagai pelakunya.  

"Pemutarbalikan fakta dan playing victim melalui media massa selalu menjadi trik dari kelompok pro KKB dan pendukungnya di dalam dan luar negeri untuk menyudutkan pemerintah Indonesia," kata IGN Suriastawa yang dihubungi dari Jayapura.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah