Drama Puan Maharani 'Tak Sopan' Matikan Mikrofon Dikecam, Politisi Demokrat: Mematikan Suara Rakyat

6 Oktober 2020, 19:01 WIB
Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.* /Antara./


PR BOGOR - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritisi sikap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani yang mematikan mikrofon Irwan, rekan separatianya berbicara di rapat paripurna, Senin, 5 Oktober 2020.

Aksi Puan Maharani diperlihatkan dalam rapat pripurna yang membahas Undang-undang Cipta Kerja, Senin malam kemarin.

"Saya sangat menyayangkan tindakan-tindakan tidak demokratis di ruang sidang DPR yang mana di sana bersidang para wakil rakyat," ujar Ferdinand Hutahaean, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Selasa, 6 Oktober 2020.

Baca Juga: Mahasiwa Teriak Lagi Serukan Aksi Tolak UU Cipta Kerja, BEM SI: Mari Bersama-sama Kawal Omnibus Law

Ferdinand Hutahaean mengingatkan, selururh anggota dewan yang duduk di Kompleks Senayan bukan wakil partai melainkan wakil rakyat.

Fungsi inilah yang hilang dari Ketua DPR RI, Puan Maharani hingga mematikan mikrofon saat wakil rakyat lainnya melakukan interupsi.

"Itulah yang tampaknya kurang dipahami oleh pimpinan dewan hingga mematikan mikrofon saat wakil rakyat meminta interupsi," katanya.

Baca Juga: Komentari UU Cipta Kerja yang Disahkan DPR Semalam, Novel Baswedan: Pemerintah Berpihak untuk Siapa?

"Mematikan mikrofon itu kan sama saja artinya mematikan suara rakyat yang diwakili oleh anggota DPR terlepas dia dari partai apa karena dia di situ sebagai wakil rakyat bukan wakil partai," ujarnya.

Maka itu, Ferdinand Hutahaean dari sikpanya yang kasihan justru rakyat, suaranya dimatikan dan tidak didengar tanpa alasan yang jelas.

"Mestinya pimpinan DPR memahami itu dan tidak boleh sewenang-wenang memimpin sidang," ujarnya.

Baca Juga: Setelah Produksi Sempat Dua Kali Terhenti, Film The Batman Bakal Tayang 4 Maret 2022 Mendatang

Lebih lanjut Ferdinand Hutahaean menyampaikan seharusnya semua anggota dewan diberikan hak untuk berbicara karena ketika mereka berbicara, berarti itu suara rakyat.

"Jadi kalau Puan mematikan mikrofon meski tidak memimpin sidang, itu artinya Puan mematikan suara rakyat yang diwakili oleh Irwan dari Demokrat. Demokrasi makin tidak sehat jika kekuasaan mengintimidasi demokrasi," ungkap Ferdinand Hutahaean.

Diketahui, video Puan Maharani mematikan mikrofon disoroti publik hingga ramai diperbincangkan di jejaring media sosial.

Baca Juga: Buruh Geruduk Gedung Dewan, Terungkap Ada Belasan DPR Positif Covid-19 Usai Sahkan UU Cipta Kerja

Bermula, saat Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irwan mengutarakan pandangannya mengenai RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang saat itu tengah dibahas.

Tampak dalam video itu, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Azis Syamsuddin yang juga bertindak sebagai pimpinan sidang paripurna berdiskusi sebentar dengan Puan Maharani yang duduk di sebelahnya.

Lantas, Puan Maharani terlihat menekan tombol mematikan mikrofon, suara Irwan pun langsung tak terdengar.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler