Soal Pencopotan 2 Kapolda, Refly Harun Sebut Ada Agenda Politik: Hal Seperti Itu Sudah Sunnatullah

- 24 November 2020, 16:33 WIB
Ahli hukum tata negara Refly Harun: Refly Harun sebut harus ada yang di garis bawahi terkait pernyataan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan harus ada yang berani melawan Habib Rizieq.
Ahli hukum tata negara Refly Harun: Refly Harun sebut harus ada yang di garis bawahi terkait pernyataan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan harus ada yang berani melawan Habib Rizieq. / Tangkap layar Youtube/Refly Harun

PR BOGOR - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengaitkan pencopotan Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana dengan pemilihan Kapolri yang berlangsung awal 2021.

Pencopotan Nana Sudjana dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya diduga terkait dengan kerumunan di acara Maulid Nabi Muhammad yang digelar Front Pembela Islam (FPI) dan pentolannya Rizieq Shihab.

"Track record Kapolda Metro Jaya merupakan jalan untuk menjadi Kapolri. Sebagaimana terjadi pada dua Kapolri terakhir, yaitu Tito Karnavian dan Idham Azis," kata Refly, dilansir Pikiranrakyat-bogor.com melalui unggahan video di kanal YouTube miliknya Refly Harun, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Polisi Segera Panggil Pemeran Pria dalam Video Syur Mirip Gisel, Kini Masih Didalami Ahli Forensik

Baca Juga: Bikin Haru Sambut Hari Guru Nasional 2020, Film Oemar Bakri di Tengah Pandemi Wakili Perjuangan Guru

Baca Juga: Fakta-Fakta Millen Cyrus Narkoba, Konsumsi Sabu di Toilet hingga Taro Barang Haram Itu di Rak Piring

Tito yang pernah menjadi Kapolri itu dinilai memiliki kans menjadi calon Presiden RI di ajang Pilpres 2024 mendatang. Kedua perwira tinggi itu dianggap memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tito.

"Karena hal seperti itu sudah sunnatullah, memang selalu akan dibantah tapi kita tahu bahwa pengelompokan-pengelompokan itu ada, aspirasi-aspirasi itu ada, bahkan pernah diakui oleh Kapolri Jenderal Idham Azis, polisi Indonesia itu kompak-kompak tapi, kayak api dalam sekam," ujarnya.

Tapi intinya, ucap Refly, Kapolri Aziz memang telah mengakui ada persaingan di tubuh polisi.

Baca Juga: Kritisi Penahanan Millen Cyrus di Sel Pria, ICJR: Polisi Bertindaklah Berdasarkan Instrumen Hukum

Baca Juga: Masih Soal Kerumunan Kegiatan Rizieq Shihab, Pihak Kepolisian Panggil 5 Saksi Lagi

Baca Juga: Soal Pemanggilan Syarifah Najwa Shihab dan Suami, Fadli Zon: Pengantin Baru, Jangan Cari Kesalahan

"Apalagi persaingan untuk menjadi Tri Brata 1, tapi rupanya analisisnya tidak hanya soal siapa yang menjadi Kapolri, tapi sudah sampai kepada 2024, dan menunjuk Tito Karnavian sebagai salah satu calon presiden," ucapnya.

Menurutnya, pencalonan Tito Karnavian terbilang masuk akal karena Mendagri punya keinginan dan ambisi untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden.

"Karena beliau adalah sosok yang potensial, smart, profesor, dan doktor saat ini, tidak banyak orang seperti mantan Kapolri TIto Karnavian, karena itu kalau beliau digadang-gadang sebagai salah satu calon presiden saya kira tidak salah juga," tuturnya.

Baca Juga: Berigjen Awi:TNI Polri Bakal Lakukan Patroli Besar-besaran Jelang HUT OPM, Demi Merawat Tanah Papua

Baca Juga: FPI Mangkir Panggilan Polda Jabar Soal Kerumunan di Megamendung Bogor, Kini 5 Orang Diperiksa

Baca Juga: Hari Guru Nasional 2020, Ini Sejarah Lagu Hymne Guru dan Lirik Lengkap Beserta Chord Gitar

Tito Karnavian yang akan berusia 60 tahun di 2024 dinilai Refly belum terlalu tua untuk menjadi seorang presiden, Joe Biden saja menjadi calon presiden di usia 77 tahun.

"Jadi masuk akal hal-hal seperti itu, dan masuk akal juga kalo ada geng-geng yang disebut IPW yaitu 3 geng, geng solo yang merujuk kedekatan dengan Presiden Jokowi, geng Makassar yang merujuk kepada kedekatan dengan Idham Aziz, dan geng yang merujuk kepada Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan," ungkapnya.

Refly menuturkan, rupanya melalui analisis Puskappi terdapat geng baru yaitu geng Tito Karnavian.

"Orang kadang-kadang enggan menyebutkannya padahal itu yang jamak dan lazim terjadi, siapapun yang in power (memiliki kekuatan) selalu akan mempertahankan kekuasaannya dan mengembangkan kekuasaannya," tuturnya.

Baca Juga: Menyambut Hari Guru Nasional 2020 Besok, Berikut 3 Puisi yang Cocok Dihadiahkan untuk Gurumu

Baca Juga: 16 Kabupaten Rawan Langgar Prokes Covid-19 pada Pilkada 2020, Begini Penjelasan Kapolri Idham Azis

Baca Juga: Najwa Shihab dan Irfan Alaydrus Mangkir atas Panggilan Polri, Polisi: Patuhi Hukum di Tanah Air

"Sekarang empat-empat yang disebutkan tadi in power semua, dan juga punya peluang untuk 2024 kecuali tentu Presiden Jokowi," katanya.

Refly mewajarkan jika Kapolri Aziz menginginkan gengnya yang naik menggantikan jabatan dua Kapolda yang dicopot tersebut.

"Karena dia juga mau pensiun dan dia in power saat ini, sebelum pensiun ya paling tidak dia memastikan bahwa mungkin teman-temannya, entah satu angkatan satu daerah bisa naik," ucapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius, Taurus, dan Gemini Hari Ini 24 November 2020: dari Karier hingga Percintaan

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces, Aries dan Gemini 24 November 2020, mulai Asmara, Kesehatan hingga Keuangan

Baca Juga: Berikut Fakta-fakta Menarik Zodiak Cancer yang Jarang Diketahui, Jaminan Memiliki Teman Seumur Hidup

TIto Karnavian juga, ucap Refly, masih in power karena dia masih menjadi Mendagri, hubungan Tito Karnavian dengan mantan presiden Megawati sangat dekat,

"Lalu Kepala BIN juga kita tahu bahwa sekarang masih in power, masih dekat kekuasaan dan hubungannya dengan the ruling party, termasuk ketua umum Megawati," tuturnya.

"Jadi tidak heran kalau rotasi itu sangat tergantung pada kepentingan-kepentingan kelompok baik di dalam maupun di luar Polri," ucapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo 24 November 2020: Mulai dari Pekerjaan, Asmara hingga Kesehatan

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius 24 November 2020: Pekerjaan, Asmara hingga Kesehatan

Baca Juga: Duh Anies Baswedan Ditunggu DPRD DKI Jakarta Perbaiki Kualitas Pendidikan, Raperdanya Mandek

Menurut Refly, hal itu sudah biasa terjadi, yang penting tidak mengorbankan profesionalitas.

"Artinya yang dipromosikan haruslah tetap putra-putra polri terbaik, jangan sampai karena geng-gengan mengorbankan kualitas," tutur Refly.***

 

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x