PR BOGOR - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan, hingga saat ini magma Gunung Merapi masih bergerak menuju ke permukaan kawah.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan berdasarkan data-data kegempaan sejak Oktober 2020 lalu, memang mengindikasikan magma sedang bergerak menuju ke permukaan Gunung Merapi.
Kendati demikian, belum dapat diperkirakan kapan magma itu akan sampai di permukaan.
Baca Juga: Diperiksa 10 Jam Soal Kerumunan Massa Habib Rizieq, Sekda Bogor: Panitia Tak Pernah Mengajukan Izin
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo 21 November 2020: dari Asmara, Keuangan, dan Pekerjaanmu
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, Libra, dan Sagitarius 21 November 2020: dari Asmaramu hingga Keuanganmu
Oleh karena itu, kata dia, karena magma belum muncul di permukaan maka kecepatan pertumbuhan dan volume magma hingga kini belum bisa diketahui.
"Magma belum muncul di permukaan. Masih menuju ke permukaan, kata Hanik Humaida, di Kantor BPPTKG Yogyakarta, dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara, pada Jumat 20 November 2020.
Kendati demikian, menurutnya bentuk erupsi belum diketahui karena data tidak menunjukkan kejadian seperti pada 2010.
Baca Juga: Ridwan Kamil Beberkan Kronologi Soal Kerumunan Massa Acara Habib Rizieq: Sudah Diingatkan Kodim
Baca Juga: Diperiksa Selama 7 Jam Soal Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Ridwan Kamil: Ini Tanggung Jawab Saya
Baca Juga: Izin Dilarang hingga Diancam Dibubarkan Soal Acara Habib Rizieq, FPI Cianjur: Tak Butuh Izin Pemda
Jadi, tidak perlu sangat dikhawatirkan tetapi harus tetap waspada.
Meski begitu, kata Hanik, bagaimana pun jika terjadi erupsi atau membawa awan panas atau letusan itu, menjadi sesuatu yang berbahaya.
Namun, aktivitas Merapi saat ini menunjukkan data tidak seperti kejadian 2010.
"Kalau prediksi kami, data seperti kejadian erupsi 2006, tetapi lebih besar sedikit," ujar Hanik.
Hanik menjelaskan soal pertumbuhan kubah lava di puncak Merapi belum ada yang menuju ke permukaan. Jadi belum ada kubah lava baru di puncak Merapi.
Baca Juga: Klaster Kerumunan Massa FPI: Tebet 50 Orang Positif, di Megamendung 20 Positif dari 559 Orang
Baca Juga: Polres Cianjur Enggan Keluarkan Izin di Acara Habib Rizieq Shihab: Tak Segan untuk Kami Bubarkan
Baca Juga: Diminta Berani Turunkan Baliho Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Kalau Satpol PP Ketakutan, Kami Gerak
Gunung Merapi hingga saat ini, jarak amannya masih dalam batas maksimum 5 km dari puncak Merapi.
Posisi magma yang jelas sudah lebih dangkal, kurang dari 1,5 km dari puncak Merapi.
BPPTKG menyarankan kepada pemerintah daerah terkait untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Hal ini merupakan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi
Hal tersebut penting untuk diperhatikan, mengingat letusan Gunung Merapi yang dapat terjadi setiap saat.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan ke Cianjur Hadiri Tabligh Akbar, Bupati Enggan Keluarkan Izin
Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Inggris Pekan Ini: Tottenham vs Man City, Ujian Liverpool Hadapi Leicester City
Baca Juga: FIFA Pastikan Piala Dunia Antarklub Diundur, Pandemi Virus Corona Jadi Penyebabnya
Kemudian, BPPTKG juga menyarankan agar aktivitas pertambangan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk dihentikan.
Selain itu, termasuk juga aktivitas wisata disekitaran Gunung Merapi.
Diketahui, Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas vulkanik, sehingga statusnya kini dinaikan menjadi siaga (level III).
Kenaikan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi siaga (level III) tersebut sudah ditetapkan sejak awal bulan ini, yakni 5 November 2020.***