Singgung Motif Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Ahli Kriminologi: Bunuh Diri Paling Aneh

1 Agustus 2020, 11:14 WIB
Editor video Metro TV Alm. Yodi Prabowo.* /PMJ News /

PR BOGOR - Editor Metro TV, Yodi Prabowo disimpulkan meninggal dalam keadaan bunuh diri oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Sabtu 25 Juli 2020.

Namun demikian, masih banyak dugaan juga analisis yang datang dari beberapa pakar terkait kematian Yodi Prabowo.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Hamidah Abdurrahman kemudian menilai, kasus bunuh diri Yodi Prabowo adalah yang paling aneh.

Baca Juga: Kecewa Sang Istri Enggan Melayani Kemauan Seksualnya, Pria di Tegal Setubuhui Anaknya yang Belia

Keanehan itu dinilainya dari luka tusuk yang dimiliki korban saat ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Namun ini bunuh diri yang paling aneh, karena dia melukai dirinya dengan empat tusukan," kata Hamidah di Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI Jumat 31 Juli 2020.

Menurutnya, dalam kasus bunuh diri, kebanyakan tidak pernah luka tusuknya sebanyak empat kali.

Baca Juga: Dinilai Permainkan Hukum Indonesia, Buronan Djoko Tjandra Bisa Dihukum Lebih dari 2 Tahun Penjara

Selain itu, Hamidah juga ikut menduga motif di balik bunuh diri yang dilakukan oleh Yodi Prabowo. Hal yang paling sederhana dari rangkaian kasusnya adalah cinta segitiga.

Faktor itu kebanyakan membuat seseorang depresi berlebih, karena banyak faktor yang tidak bisa diceritakan.

"Faktor yang paling sederhana adalah cinta segitiga," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.

Baca Juga: Jimin BTS Miliki Aksi Panggung Akrobatik, Tariannya Sangat Power dan Energik hingga Lawan Gravitasi

Sebelumnya, polisi juga mengungkap, Yodi Prabowo memiliki teman dekat di kantor hingga membuat hubungannya tak baik dengan calon istrinya, Suci Fitri. Namun, konflik itu telah diselesaikan dengan baik antara Suci dan orang ketiga tersebut.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut, kasus kematian Yodi kemungkinan besar bisa dibuka lagi jika pihak kepolisian menemukan bukti baru atau novum.

"Pihak penyidik (kemungkinan) masih membuka. Silahkan saja kalau memang ada fakta-fakta baru atau ada novum baru lagi yang bisa disajikan," ujar Yusri kepada wartawan, Kamis 30 Juli 2020.

Baca Juga: Boronan Kelas Kakap Djoko Tjandra Ditangkap, Mantan Kapolri Tito Karnavian Sebut Polri Berprestasi

Yusri Yunus menegaskan, kesimpulan motif bunuh diri dalam kasus kematian Yodi itu sudah sesuai dengan fakta-fakta penyelidikan yang merujuk dari bukti dan keterangan saksi ahli.

Menurutnya, pernyataan tersebut sekaligus untuk menjawab semua keraguan, baik dari pihak keluarga atau masyarakat tentang kematian Yodi Prabowo.

Sebab, dugaan kematian Yodi Prabowo berkembang liar di masyarakat, mulai dari korban pembunuhan, hingga adanya orang ketiga.

Baca Juga: Romansa Hubungan 2 Sahabat BTS, Jungkook dan Kim Taehyung Saling Melengkapi, ARMY Mungkin Cemburu

"Fakta-fakta yang ditemukan, semuanya memang bisa diambil kesimpulan ini diduga keras atau diduga kuat bunuh diri," pungkasnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler