Network
PEMBRITA BOGOR - Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat sorotan atas kebijakan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) melalui skema cicilan dengan menggunakan platform pinjaman online (pinjol).
Danacita, penyedia Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang terlibat dalam skema ini, membantah disebut sebagai pinjol.
Menurut Direktur Utama Alfonsus Wibowo, Danacita berkomitmen pada praktik layanan pendanaan yang bertanggung jawab, diatur melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan ITB sejak Agustus 2023.
MoU ini memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang kesulitan membayar UKT secara langsung.
"Dengan MoU ini, Danacita hadir sebagai salah satu solusi alternatif bagi mahasiswa ITB," ungkap Alfonsus.
Ia menegaskan bahwa praktik layanan pendanaan Danacita berlandaskan prinsip kehati-hatian, memastikan pendanaan sesuai dengan kemampuan penerima dana.
Baca Juga: Mahfud Ceritakan Kasus Terjerat Pinjol Rp3 Juta Bengkak Jadi Rp200 Juta di Hadapan Anak Muda
Danacita juga merujuk pada pedoman perilaku dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk memastikan keamanan dan keterbukaan biaya pendidikan.
Alfonsus menjelaskan, "Proses analisa dan verifikasi yang mendalam dilakukan untuk menilai kesanggupan pelajar dan/atau wali untuk melunasi pendanaan."
Pentingnya transparansi biaya juga ditekankan, dengan seluruh biaya yang dicantumkan secara jelas dalam setiap pengajuan. Alfonsus menegaskan bahwa Danacita beroperasi dengan izin dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Bos Pinjol AdaKami Akui Teror Mereka ke Nasabah, Janji Akan Tindak Tegas Debt Collector (DC) Nakal
Mahasiswa ITB Keluhkan Pembayaran Cicilan UKT dengan Bunga Tinggi
Kisruh ini bermula dari keluhan mahasiswa ITB yang menghadapi kesulitan membayar UKT, diberikan opsi cicilan melalui Danacita.
Sebagian mahasiswa terkejut dengan besarnya bunga dalam simulasi pinjol, menyebabkan kontroversi di media sosial.
Beberapa postingan menunjukkan mahasiswa harus membayar total pinjaman Rp 12,5 juta untuk pengajuan biaya pendidikan Rp 10 juta selama 12 bulan.
Meski memberikan alternatif, kebijakan ini dianggap tidak etis karena dapat memberikan beban finansial lebih besar kepada mahasiswa yang sedang berkuliah.
Menanggapi kisruh ini, Alfonsus berkata pembayaran cicilan UKT melalui Danacita harus dilakukan atas nama dan disetujui oleh orang tua atau wali untuk mahasiswa yang belum punya penghasilan cukup.***
