Sebut UU Omnibus Law untuk Rakyat, Prabowo Kini Tak Lagi Lantang, Pakar Ingatkan Loyalitas Pendukung

- 13 Oktober 2020, 16:15 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto.*
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto.* /Antara./

PR BOGOR – Pengamat dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi, menilai, perubahan sikap Prabowo yang kurang lantang lagi merupakan konsekuensi logis dari posisinya yang merupakan bagian dari kabinet Pemerintahan Jokowi.

“Masuknya Gerindra ke dalam koalisi pemerintahan membuat Prabowo mau tidak mau menjadi terkait dengan consensus politik untuk mendukung visi dan misi Presiden Jokowi,” ujar Ade sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Selasa, 13 Oktober 2020.

Ade menyebut, karena kapasitas posisi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, membuatnya harus tunduk pada haluan politik dan kebijakan Presiden, terutama terkait tugas-tugas pemerintahan di bidang pertahanan.

Baca Juga: Tol Cimanggis-Cibitung Lengkapi Jaringan JORR, Guna Dukung Jalur Logistik Menuju Kawasan Industri

Sehingga, menurutnya, akan menjadi tidak lazim jika Prabowo masih menunjukkan sikap kontra dengan pemerintahan Jokowi.

Ade mengatakan perubahan sikap Prabowo Subianto tentu akan dipandang sebagai bentuk loyalitas politik sebagai pembantu presiden.

Di sisi lain, wajar juga jika dikritisi oleh loyalitas pendukungnya, khususnya menyangkut konsistensi dan kelangsungan perjuangan isu-isu strategis yang banyak mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi periode lalu.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Agama Masih Sering Dijadikan Alat Pembenaran dan Alasan dalam Suatu Konflik

“Jika Prabowo tidak dapat memberikan rasionalisasi politik pada pendukungnya, hal ini potensial menyebabkan beralihnya dukungan karena kekecewaan loyalisnya,” katanya.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x