Antisipasi Dampak dari Fenomena La Nina, BNPB Imbau Masyarakat Simulasi Mandiri

- 11 Oktober 2020, 16:51 WIB
Antisipasi Dampak La Nina, BNPB Imbau Simulasi Mandiri/KBMKG/Webinar La Nina
Antisipasi Dampak La Nina, BNPB Imbau Simulasi Mandiri/KBMKG/Webinar La Nina /

PR BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada akan dampak terburuk dari fenomena La Nina.

BMKG mengatakan, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator beberapa bulan terakhir ini sedang menunjukkan anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, mengimbau masyarakat dan pemerintah untuk mengantisipasi iklim La Nina dengan menggunakan data meteorologi sehingga dapat melakukan mitigasi bencana.

Baca Juga: Sampaikan Kritik ke Mahfud MD, Fahri Hamzah 'Lembaga di Bawahnya Tak Paham Cara Kerja Berdemokrasi'

Diharapkan langkah antisipasi yang dilakukan dapat meminimalisasi kerugian yang disebabkan oleh fenomena tersebut.

"La nina dapat memicu bencana alam sehingga berbagai fasilitas publik yang rentan agar diperhatikan ketahanannya," kata Lilik Kurniawan, Minggu, 11 Oktober 2020.

"Tidak kalah penting juga adalah perlu ada antisipasi untuk ketahanan pangan masyarakat, baik di tingkat pusat maupun daerah," lanjutnya.

Baca Juga: Fesyen Chic Putri Ketua DPR RI Puan Maharani, Pinka Hapsari Mulai Jadi Sorotan Publik

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI dalam artikel "Antisipasi Kerugian Dampak Fenomena La Nina", dalam Webinar bertajuk 'Fenomena La Nina apa yang harus dilakukan?' dia menerangkan bagaimana cara untuk memanfaatkan data meteorologi yang dimaksud.

Menurutnya, BMKG telah menyuplai berbagai data prakiraan cuaca yang dapat diakses publik. Selain itu BNPB juga memiliki aplikasi InaRisk, yang merupakan pemetaan bencana di berbagai daerah di Indonesia.

Lanjutnya, data yang tersedia dapat dimanfaatkan pemerintah dan publik untuk merencanakan berbagai hal. Sehingga Iklim La Nina tidak menimbulkan kerugian besar secara materi maupun non materi.

Baca Juga: Jajaran Pemkab dan Polres Brebes Berikan Kado di HUT TNI Ke-75

La Nina merupakan fenomena alam yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun dalam intensitas yang tinggi.

Dikhawatirkan jika tidak diantisipasi dengan baik, dapat memicu bencana hidrometeorologi yang dapat merugikan dengan skala besar.

Lilik Kurniawan mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan setiap daerah rawan bencana.

Baca Juga: Tayang 17 Oktober 2020, Pemeran Drama Terbaru 'Start-Up' Bocorkan Cerita dengan Kata Kunci

Pertama dia meminta setiap daerah untuk memiliki tempat evakuasi sementara, dan memastikannya agar dapat digunakan dengan baik.

Selain itu, pihaknya meminta, pihak terkait di masing-masing daerah mengidentifikasi bangunan aman yang dapat digunakan sebagai shelter sementara, seperti rumah, kantor desa maupun sekolah. Dia juga mengimbau agar jangan sampai tempat evakuasi menjadi kluster baru Covid-19.

"Identifikasi rumah aman yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara," ujarnya.

Baca Juga: Soal UU Cipta Kerja, Forum Rektor Nasional 'Ada Sejumlah Perundangan yang Menjadi Satu UU'

Kedua, pastikan masyarakat yang terpapar mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan. Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Apabila tidak memungkinkan untuk menerapkan protokol kesehatan, dilakukan pertimbangan keselamatan. Namun, selanjutnya dilakukan protokol kesehatan yang ketat.

Terakhir, Lilik menyampaikan, masyarakat di tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa dapat melakukan simulasi mandiri sesuai rencana kontinjensi yang telah dibuat. Tentunya dibantu BPBD kabupaten maupun kota setempat.

Baca Juga: Facebook Beri Dana Rp12,5 Miliar untuk UMKM Terdampak Covid-19, Ikuti Langkah-langkah Berikut

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, beberapa provinsi di Indonesia telah memasuki musim penghujan dan perlu mewaspadai hujan di atas normal yang disebabkan fenomena La Nina.

Akan tetapi, dampak intensitas curah hujan diatas normal yang disebabkan fenomena tersebut tidaklah sama di setiap wilayah.***

Editor: Yuni

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah