Ganjar Soroti Dugaan Kecurangan di Pilpres 2024: PDIP Nomor Satu tapi Suara Saya Malah Paling Rendah Ya?

16 Februari 2024, 10:30 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo usai ditemui di Jakarta pada Kamis (15/2/2024). /Foto: Pikiran Rakyat/Oktaviani/

PEMBRITA BOGORHasil quick count Pilpres 2024 menuai sorotan tajam dari sejumlah pihak, terutama dari Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Kamis, 15 Februari 2024, Ganjar menganggap hasil tersebut cenderung janggal, terutama terkait rendahnya suara yang diperoleh oleh Pasangan Ganjar-Mahfud, sementara PDIP masih mendominasi pemilu.

Ganjar menyampaikan, "Hasil quick count perolehan PDI Perjuangan saya kira masih tinggi. Kalau enggak salah masih nomor satu, agak anomali dengan suara saya."

Baca Juga: Viral Dugaan Kecurangan di Sirekap Pemilu 2024 'Suara Cuma 62 Ditulis 951', Begini Tanggapan Bawaslu

Menariknya, pasangan Ganjar-Mahfud menempati posisi terbawah dalam hasil quick count, bahkan kalah di wilayah Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan kandang banteng atau basis pendukung PDIP.

Ganjar juga menyoroti fenomena "split ticket voting", di mana sebagian pemilih memilih kader dari partai politik yang berbeda dengan partai yang mereka dukung.

Tangkap Layar hasil perhitungan suara Pilpres 2024

Hal ini menjadi salah satu faktor yang perlu diselidiki lebih lanjut dalam menjelaskan keanehan hasil quick count.

Baca Juga: Ganjar: Jangan Ajari Saya Bagaimana Cara Membantu Rakyat, Saya Sering Menginap dan Dengar Jeritan Mereka

Ketum Hanura Juga Soroti Dugaan Kecurangan di Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso (tengah). /Foto: Pikiran Rakyat/Oktaviani

Tak hanya Ganjar, Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso), juga menyoroti hasil quick count yang kontroversial.

Oso menyebut pemilu kali ini sebagai "pemilu gila" karena terlalu banyak pelanggaran undang-undang dan konstitusi yang dilakukan selama Pilpres 2024.

Ia bahkan menyebut adanya laporan tentang TPS yang menerima jumlah surat suara melebihi batas maksimum yang diizinkan. Ia berkata ada TPS yang tercatat sebanyak 700-800 suara, padahal jumlah pemilihnya tidak sampai 300.

Baca Juga: Mahfud Bahas Debat Terakhir Pilpres: Cuma Ganjar Pranowo yang Ngerti Masalah Stunting

Menurut Oso, ada daerah yang melaporkan bahwa penduduknya tidak merasa memilih salah satu paslon, namun yang memperoleh suara terbanyak di sana justru paslon tersebut.

"Wah ini luar biasa. Rakyat harus berani mengungkapkan kebenaran, bukan pembenaran. Jadi kita ini berkumpul untuk melakukan kebenaran," tegas Oso.

Pernyataan Ganjar maupun Oso ini mengindikasikan bahwa ada kekhawatiran serius terkait integritas dan validitas hasil quick count Pilpres 2024.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler