Ucapkan Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional 2021, Jokowi Sapa Warganet 'Pripun Kabare?'

21 Februari 2021, 10:41 WIB
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat Hari Ibu Internasional 2021. /Instagram/@jokowi

PR BOGOR - Hari ini tepat 21 Februari 2021 merupakan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Instagramnya menyampaikan ucapan selamat Hari Ibu Internasional.

Jokowi menyapa warganet dengan bahasa ibu yang ia gunakan, bahasa Jawa.

Baca Juga: Fantastis! Intip Persaingan Rating KDrama Terbaru di Akhir Pekan, Salah Satunya Vincenzo

"Saya ingin menyapa Anda semua di seluruh Tanah air dengan bahasa ibu saya: pripun kabare?," tulis Jokowi di akun resmi Instagramnya, Minggu, 21 Februari 2021.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki keberagaman suku yang sangat melimpah.

Meskipun dihuni dengan suku bangsa dan bahasa yang berbeda, namun tetap dipersatukan dengan Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Dianggap Membawa Luka, Ternyata Ada Satu Kata yang 'Haram' Diucapkan Member BTS Selama Pandemi Covid-19

"Indonesia sungguh kaya akan keberagaman, dihuni lebih seribu suku bangsa yang berbicara dalam lebih 700 bahasa daerah. Semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia yang kita pahami bersama," kata Presiden.

Terakhir, ia mempertanyakan kepada warganet terkait penggunaan bahasa ibu yang masih digunakan atau tidak.

"Masihkah Anda berbahasa ibu sehari-hari?" tulisnya.

Baca Juga: Naik Rp14.000, Berikut Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Minggu 21 Februari 2021: Antam hingga UBS

Atas unggahannya tersebut, tidak sedikit dari warganet yang menanggapi baik pertanyaan Jokowi di kolom komentarnya.

Beberapa menjawab dengan bahasa Indonesia, sedangkan lainnya menggunakan bahasa ibu masing-masing.

"Sae pak,,, mugi di paringi kesehatan lahir batin gheh pak," tulis @lifah421.

Baca Juga: Duet Apik Lee Seo Jin dan Lee Joo Yong, Berikut 3 Alasan Perlu Nonton Drama Korea 'Times'

"Semoga baji baji jki selalu pak jokowi," tulis @stnbee.

"bahasa ibu saya: Narai kabar ikau?," tulis @leo.ackermen.

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati setiap 21 Februari ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 17 November 1999.

Baca Juga: Rilis Life Goes On Versi Video Call, Member BTS Ternyata Selipkan Surat Cinta, Intip Isinya di Sini!

Melansir laman resmi Kemdikbud, penetapan Hari Bahasa Ibu Internasional tidak lepas dari aksi demonstrasi besar mahasiswa Universitas Dhaka, Bangladesh (Paksitan Timur saat itu) yang menuntut diakuinya bahasa Bengali sebagai bahasa ibu suku Bengal.

Aksi ini dipicu akibat keputusan Muhammad Ali Jinnah, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Pakistan yang mendeklarasikan Bahasa Urdu sebagai bahasa resmi Pakistan.

Tentu saja hal ini memicu kemarahan Suku Bengal yang bertutur bahasa Bengali.

Baca Juga: Sibuknya BPBD Bogor dalam Dua Hari Ini, Berikut Sederet Bencana yang Terjadi di Kota Hujan

Akibatnya, mahasiswa Universtas Dhaka berdemonstrasi secara besar-besaran pada 21 Pebruari 1952 yang menimbulkan banyak korban jiwa.

Aksi demonstrasi ini juga berbuntut panjang dengan berpisahnya Pakistan Timur pada tahun 1971 dan mendeklarasikan sebagai negara Bangladesh.

Pada 9 Januari 1998, Rafiqul Islam, seorang tokoh Bangladesh menggagas diadakannya Hari Bahasa Ibu Internasional kepada Sekjen PBB saat itu, Kofi Annan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces, 21 Februari: Kamu Bisa Jadi Musuh Terbesar untuk Diri Sendiri

Gagasan ini ditindaklanjuti oleh PBB dan pada 17 November 1999, dengan diakui oleh 188 negara, gagasan Rafiqul Islam tersebut disahkan dan dipilihlah tanggal 21 Pebruari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional untuk mengenang peristiwa demonstrasi berdarah pada tahun 1952.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Instagram @jokowi

Tags

Terkini

Terpopuler