Gunung Semeru Meletus, Doni Monardo Paparkan Strategi Mitigasi: Perlu Dibangun Jalur Evakuasi

3 Desember 2020, 22:24 WIB
Doni Monardo saat melakukan peninjauan di lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 3 November 2020.* /Dok. Humas BNPB

PR BOGOR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendorong pembuatan jalur evakuasi bagi warga dan hewan ternak, sebagai mitigasi adanya ancaman guguran lahar panas dari aktivitas Gunung Semeru agar segera dibangun.

Hal itu dikatakan Doni saat melakukan peninjauan di lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 3 November 2020.

Doni Monardo sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan jalur evakuasi sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana alam.

Baca Juga: Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Profil Benny Wenda: Sempat Dipenjara hingga Menetap di Inggris

Baca Juga: Gawat! Ridwan Kamil Prediksi Jawa Barat Bakal Alami Krisis Pangan pada 2021, Ini Penjelasan Gubernur

Baca Juga: 32 Teroris Mujahidin Indonesia Timur Ditangkap Densus 88 Sepanjang 2020: di Jakarta hingga Sumatera

“Kami dari BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR”, jelas Doni Monardo dalam pernyataan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com.

Selain jalur evakuasi, Doni Monardo juga mendorong agar pembuatan jalur aliran lahar dapat dibangun kembali.

Apabila terjadi guguran lahar tidak berdampak pada permukiman peduduk.

Baca Juga: Berapa Hukuman Penjara Bagi Benny Wenda yang Lakukan Makar? Ketua MPR Tegas Bilang Seumur Hidup

Baca Juga: Mahfud MD Perintahkan Kapolri Tangkap Benny Wenda karena Disebut Makar Usai Deklarasi Papua Barat

Baca Juga: Akui Ingin Kembali Bermain dengan Lionel Messi, Neymar: Saya akan Biarkan Dia Bermain di Posisi Saya

“Membangun sebuah jalur evakuasi yang bisa memudahkan masyarakat untuk menuju ke tempat yang aman, termasuk juga membangun kembali aliran lahar agar tidak mengarak ke permukiman penduduk,” imbuhnya.

Lebih jauh, Doni Monardo menjelaskan, jalur evakuasi tersebut menjadi penting, sebab hingga sejauh ini sudah ada rambu evakuasi, akan tetapi jalur evakuasi belum memadai.

Sebelumny Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga melaporkan bahwa selain jalur evakuasi, pengerukan jalur aliran lahar juga harus menjadi prioritas.

Sebab, berdasarkan data yang dihimpun, ketebalan sedimentasi dari jalur aliran lahar sudah mencapai 15 meter.

Baca Juga: Ustadz Maaher at-Thuwalibi Ditangkap Bareskrim Polri Tadi Subuh, Dulu Hina Habib Luthfi bin Yahya

Baca Juga: FPI Dianggap Serukan Azan 'hayya alal jihad', Haikal Hassan Tegas Hindari Fitnah-fitnah: Tetap NKRI

Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru, Guguran Sebanyak 13 Kali dan Kepulan Asap Putih Tebal Intensitas Sedang

Sehingga pihaknya tidak ingin kemudian muncul permasalahan baru apabila terjadi aktivitas erupsi Gunung Semeru.

“Jalur evakuasinya harus dipastikan. Masyarakat harus terkonfirmasi. Tanda-tanda evakuasi harus dipasang di banyak titik,” jelas Khofifah.

“Jalur aliran lahar. Ini sedimentasinya sudah sekitar 15 meter, jadi kan harus dikeruk. Sehingga kalau ada material gunung yang meluber, maka kita tidak berharap itu kemudian meluber ke permukiman penduduk,” imbuhnya.

Baca Juga: Tim Nam Do-san atau Han Ji-pyeong? Ikuti Tes Kepribadian Ini untuk Tahu Mengenai Pacar Idealmu

Baca Juga: Bikin ARMY Gagal Fokus, V BTS Beri Dukungan ke Peserta CSAT dengan Cara Unik

Baca Juga: Pimpinan MIT Pembantai Sekeluarga di Sigi Masih Buron, Begini Perintah Kapolri ke Kapolda Sulteng

Selain itu, dalam keterangan sebelumnya, Gubernur Khofifah juga meminta agar layanan komunikasi terkait perkembangan informasi aktivitas Gunung Semeru dapat dilakukan dengan baik, agar kemudian tidak muncul adanya kabar tidak benar yabg dapat meresahkan warga.

“Ada komunikasi yang harus dipastikan sampai dengan benar dan cepat kepada masyarakat,” kata Khofifah.

Gunung Semeru mengeluarkan guguran lahar panas dari aktivitas vulkanik pada Sabtu, 28 November 2020, dini hari.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Pertama, PRMN Sukses Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur di Seluruh Indonesia

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius 3 Desember 2020: Keuangan, Asmara hingga Pekerjaanmu

Baca Juga: Sesali Kerumunan yang Ditimbulkannya, Habib Rizieq Tak Segan Minta Maaf ke Seluruh Rakyat Indonesia

Peristiwa Gunung Semeru erupsi berdampak pada 1.298 warga yang tinggal di 5 desa, 2 kecamatan di Kabupaten Lumajang.

BNPB menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 500 juta.

Selain itu, BNPB juga memberikan dukungan lain untuk penanganan pengungsi berupa 3 unit tenda pengungsi, 1 unit flexibel tank, 5.000 swab tes antigen, 500 paket perlengkapan bayi, 1.200 tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 4.000 masker kain, 950 matras, 1.480 selimut dan 12 unit lampu air garam.

Baca Juga: KPopers harus Tahu: 17 Idola KPop yang Paling Digemari Tahun 2020, Ternyata Bukan BTS, Bisa Tebak?

Baca Juga: Bersorak dan Melompat Kegirangan, Cara Ketujuh Anggota BTS Merayakan Kesuksesan Mereka Pekan Ini

Baca Juga: Pemerintah Beberkan 4 Langkah Strategi dalam Pengembangan Digitalisasi UMKM selama Covid-19

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala BNPB Doni Monardo kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq, disaksikan oleh Anggota Komisi VIII DPR M. Ali Taher dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dalam peninjauan.***

 

 

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler