Israel Penjajah Tolak Kemerdekaan Palestina, Ibarat Seperti Menantang Dunia, Bikin Geram Sekjen PBB

- 24 Januari 2024, 17:30 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu. /Foto: KOLAM/ABIR SULTAN via REUTERS

PEMBERITA BOGOR - Sikap penolakan Israel penjajah terkait solusi dua negara sebagai penyelesaikan konflik Israel-Palestina, dinilai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres tidak bisa diterima.

"Penolakan terang-terangan dan berulang terhadap solusi dua negara di level tertinggi pemerintahan Israel pada pekan lalu tidak dapat diterima," tegas Antonio Guterres dalam sebuah debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, pada Selasa, 23 Januari 2024.

Meski ada imbauan yang sangat keras dari negara sahabat, termasuk yang duduk di meja pertemuan Dewan Keamanan, Israel penjajah bergeming tidak menghiraukannya.

"Penolakan ini, dan penolakan terhadap hak untuk mendirikan negara bagi rakyat Palestina, akan memperpanjang tanpa batas waktu konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global. Hal ini akan memperburuk polarisasi dan menyulut ekstremis di mana-mana," ucap Guterres memperingatkan.

Punya Hak Merdeka

Pemakaman massal di Gaza.
Pemakaman massal di Gaza. /Foto: REUTERS/Mohammed Salem

Padahal, kata Guterres, rakyat Palestina punya hak untuk mendirikan negara mereka sendiri yang sepenuhnya merdeka harus diakui oleh semua pihak. Dan semua penolakan untuk menerima solusi dua negara oleh pihak mana pun harus ditolak dengan tegas, ujarnya.

"Apa alternatifnya? Seperti apa jadinya solusi satu negara dengan sejumlah besar rakyat Palestina di dalamnya tanpa rasa kebebasan, hak, dan martabat yang nyata? Ini tidak bisa dibayangkan. Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk menjawab aspirasi yang sah rakyat Israel dan Palestina," kata Guterres.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. /Foto: REUTERS/Pedro Nunes

"Rakyat Israel harus melihat kebutuhan mereka yang sah akan keamanan terwujud. Di sisi lain, rakyat Palestina harus melihat aspirasi mereka yang sah atas sebuah negara yang sepenuhnya merdeka, layak, dan berdaulat terwujud, sesuai dengan resolusi PBB, hukum internasional, serta perjanjian-perjanjian sebelumnya. Pendudukan Israel harus diakhiri," tegas Guterres.

Baca Juga: Update Perang Gaza: PBB Sebut Korban Penjajah Israel Capai 25.000, Mayoritas Perempuan dan Anak-anak

Selama beberapa dekade terakhir, solusi dua negara sudah berulang kali diabaikan begitu saja oleh Israel penjajah. Namun, solusi ini tetap menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang langgeng di Palestina.

"Peran komunitas internasional sudah jelas. Kita harus bersatu untuk mendukung rakyat Israel dan Palestina dalam mengambil tindakan-tindakan tegas guna memajukan proses perdamaian yang berarti," tuturnya.

"Seperti yang telah ditunjukkan oleh berbagai kejadian dalam tiga bulan terakhir, solusi ini juga merupakan satu-satunya jalan untuk menghindari siklus ketakutan, kebencian, dan kekerasan tanpa akhir," pungkas Guterres.***

Editor: Khairul Anwar

Sumber: Xinhua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x