Gencatan Senjata dengan Hamas Gagal, Israel Penjajah Terus Genosida Warga Rafah

- 10 Mei 2024, 13:00 WIB
Warga Palestina berjalan meninggalkan rumah yang terkena serangan Israel, di tengah sengitnya Hamas vs IOF, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 9 Mei 2024.
Warga Palestina berjalan meninggalkan rumah yang terkena serangan Israel, di tengah sengitnya Hamas vs IOF, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 9 Mei 2024. /Foto: REUTERS/Hatem Khaled

PEMBRITA BOGOR - Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza Selatan, khususnya di Rafah, terancam gagal setelah Israel Penjajah mengumumkan niatnya untuk tetap melanjutkan operasi militer di wilayah tersebut.

Meskipun ada upaya mediasi yang dilakukan di Kairo, Mesir, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, namun tampaknya usaha tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

Menurut laporan dari kantor berita milik negara Israel, Kan TV, perundingan antara pihak Israel dan Hamas terhenti karena serangan darat Israel yang terus berlanjut di Rafah.

Hal ini menyebabkan gagalnya kesepakatan gencatan senjata, dan pejabat Israel langsung meninggalkan Kairo untuk merencanakan kembali operasi militer di wilayah Rafah.

Sementara itu, pantauan terbaru menunjukkan pengerahan pasukan Israel di perbatasan dengan Rafah, meskipun belum jelas apakah mereka akan memperluas agresi mereka ke wilayah lain di Rafah atau tidak.

Namun, Angkatan Bersenjata Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengklaim bahwa mereka memiliki persenjataan yang cukup untuk melanjutkan operasi mereka di Gaza.

Baca Juga: PM Israel Penjajah Netanyahu Tolak Hentikan Genosida Warga Gaza, Ini Respons AS

Israel Terus Lakukan Genosida di Rafah

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara IDF Daniel Hagari mengungkapkan, "IDF memiliki persenjataan untuk operasi yang direncanakan, maupun untuk operasi di Rafah."

Hagari juga menyoroti dukungan keamanan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Israel, dengan mengatakan, "AS sejauh ini telah memberikan bantuan keamanan kepada Israel dan IDF dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah