PEMBRITA BOGOR - Biro Pusat Statistik Palestina baru-baru ini merilis laporan yang menggambarkan gambaran tragis yang terjadi di wilayah tersebut, khususnya menjelang peringatan 76 tahun Nakba yang akan berlangsung pada tanggal 15 Mei 2024 mendatang.
Menurut laporan tersebut, sejak awal perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, korban jiwa Palestina terus bertambah, dengan angka mencapai 35.034 di Gaza saja, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan yang menjadi korban.
Laporan ini juga mencatat bahwa ribuan orang masih belum ditemukan, meninggalkan keluarga mereka dalam ketidakpastian yang menyedihkan.
Di Tepi Barat, serangan-serangan Israel dan pemukim Yahudi telah menyebabkan hilangnya 492 nyawa warga Palestina sejak awal konflik.
Namun, angka keseluruhan kematian Palestina dan Arab, baik di dalam maupun di luar Palestina, mencapai angka yang sangat tragis, yaitu 134.000 jiwa.
Israel Penjajah Tahan 1 Juta Rakyat Palestina Sejak Tahun 1967
Salah satu aspek yang mencengangkan dari laporan ini adalah jumlah besar tahanan Palestina, dengan sekitar 1 juta orang ditahan sejak 1967, dan lebih dari 8.500 orang ditahan sejak awal konflik pada 7 Oktober 2023
Dalam hal pembangunan permukiman, laporan tersebut mencatat peningkatan signifikan pada tahun 2023, dengan otoritas Israel menyetujui pembangunan lebih dari 18.000 unit rumah, termasuk di Yerusalem.
Selain itu, lahan-lahan warga Palestina terus disita oleh Israel Penjajah, dengan jumlah mencapai ribuan hektare setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan frustrasi dan ketidakpastian bagi banyak keluarga Palestina yang kehilangan tanah dan tempat tinggal mereka.
Tentu saja, kerusakan yang disebabkan oleh perang juga sangat merusak, terutama di Gaza. Diperkirakan kerugian akibat perang di sana mencapai angka yang menggemparkan, mencapai 30 miliar dolar AS.