Mahmoud Abbas Khawatir Warga Palestina Terusir dari Tanahnya Sendiri saat Perang Berakhir

- 29 April 2024, 22:00 WIB
Warga Palestina menutupi jenazah, yang dimakamkan di kuburan massal, di utara Jalur Gaza, 15 April 2024.
Warga Palestina menutupi jenazah, yang dimakamkan di kuburan massal, di utara Jalur Gaza, 15 April 2024. /Mahmoud Issa/REUTERS

PR BOGOR Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan kekhawatirannya jika Israel sangat mungkin memiliki rencana untuk mengusir warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat ke Yordania setelah perang di Gaza berakhir.

"Israel telah menghancurkan setidaknya 75 persen wilayah Jalur Gaza dan menewaskan 34.000 warga Gaza dalam 200 hari, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak," kata Abbas dalam Forum Ekonomi Dunia di ibukota Arab Saudi, Riyadh pada Minggu, 28 April 2024.

Dia juga menyerukan pengakuan Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mendesak negara-negara Eropa untuk mengakui Negara Palestina seperti mereka mengakui Israel.

Presiden Palestina itu menyeru kepada dunia "untuk mengakui Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-bangsa".

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. /Foto: REUTERS/Mohamad Torokman

“Saya khawatir setelah menghancurkan Gaza, Israel bergerak ke Tepi Barat dan mengusir penduduknya ke Yordania," lanjut Abbas.

Pada 19 April 2024, Dewan Keamanan PBB bertemu untuk melakukan pemungutan suara terkait resolusi yang merekomendasikan penerimaan Negara Palestina menjadi anggota PBB, namun resolusi tersebut diveto oleh Amerika Serikat.

Israel telah melancarkan perang brutal di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menyebabkan kematian sekitar 1.200 orang.

Serangan Israel menewaskan hampir 34.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Lebih dari 77.400 orang juga terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Halaman:

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah