PEMBRITA BOGOR - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketar-ketir karena surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Den Haag bakal dikeluarkan.
Netanyahu dilaporkan melakukan upaya keras untuk mencegah penerbitan surat tersebut, termasuk melakukan panggilan telepon kepada pemimpin dan pejabat internasional, terutama Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Menurut laporan dari surat kabar Maariv yang dikutip dari Anadolu Agency, Netanyahu mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan surat perintah penangkapan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari platform X, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menerima upaya apapun yang dilakukan ICC untuk melemahkan hak membela diri.
Ancaman penangkapan terhadap tentara dan pejabat Israel disoroti sebagai langkah yang berlebihan, terutama mengingat Israel sebagai satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah dan satu-satunya negara Yahudi di dunia.
Netanyahu menekankan bahwa Israel penjajah tidak akan tunduk pada ancaman tersebut.
Kekhawatiran Netanyahu terkait perintah penangkapan ini terkait dengan tuduhan genosida terhadap Palestina, yang telah menjadi perhatian ICC.
ICC Minta Israel Penjajah Hentikan Tindakan Genosida
Pada bulan Januari 2024, ICC telah memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan tersampaikan kepada warga sipil di Gaza.
Sementara itu, situasi di Israel semakin memburuk dengan penolakan bantuan dari AS terhadap Israel dalam menghadapi sanksi dari ICC.