Hamas Ogah Berunding Gencatan Senjata Jika Israel Penjajah Ngotot Serang Kota Rafah

- 2 Mei 2024, 10:00 WIB
Seorang wanita berjalan dengan anak-anak di samping ambulans ketika kendaraan militer Israel lewat selama serangan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 14 Desember 2023.
Seorang wanita berjalan dengan anak-anak di samping ambulans ketika kendaraan militer Israel lewat selama serangan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 14 Desember 2023. /Raneen Sawafta/REUTERS


PR BOGOR 
Kelompok pembela warga Palestina, Hamas, menegaskan tidak akan melanjutkan negoisasi terkait gencatan senjata dengan Israel Penjajah.

Hal itu bukan tanpa alasan, Hamas enggan membicarakan lebih lanjut gencatan senjata saat Israel Penjajah punya rencana meratakan daratan Kora Rafah di wilayah selatan Jalur Gaza.

Seorang pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan, pihaknya akan menghentikan semua negosiasi tidak langsung dengan Israel jika Israel melancarkan operasi militer terhadap Rafah.

“Israel seakan-akan memeras semua pihak lewat ancamannya untuk menyerang Rafah," katanya dalam wawancara dengan stasiun TV al-Manar yang berbasis di Lebanon, pada Rabu, 1 Mei 2024.

Dia sambil menyebut Hamas masih punya gerakan perlawanan untuk membela rakyat Palestina.

Hamdan menyatakan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam tetap menjalin kontak dengan faksi politik Hamas.

Merka juga sudah mengantongi informasi perihal situasi yang sedang berlangsung di lapangan.

Israel Penjajah Tak Peduli

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Penjajah Benjamin Netanyahu menuturkan, Israel akan memasuki Rafah dan menumpas batalion-batalion Hamas "dengan atau tanpa" kesepakatan dengan Hamas.

Militer Israel Penjajah direncanakan pada awal Mei 2024 ini bakal segera menyerang Kota Rafah setelah sebelumnya mengeluarkan peryataan dalam 72 jam akan meratakan kota di sebelah selatan Jalur Gaza itu.***

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah