Update Perang Gaza: PBB Sebut Korban Penjajah Israel Capai 25.000, Mayoritas Perempuan dan Anak-anak

- 23 Januari 2024, 18:00 WIB
Seorang anak Palestina dan orang-orang berkumpul untuk mendapatkan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, Palestina, 2 Desember 2023.
Seorang anak Palestina dan orang-orang berkumpul untuk mendapatkan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, Palestina, 2 Desember 2023. /Foto: REUTERS/Ibrahim Abu Mustafa

PEMBERITA BOGOR - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan sebuah laporan yang berisi lebih dari 25.000 kematian tercatat di daerah konflik Gaza sejak pecahnya perang Oktober 2023 lalu. Sementara itu, serangan intens Israel di Gaza maupun tembakan roket Palestina ke Penjajah Israel, hingga saat ini, Selasa, 23 Januari 2024, masih terus berlanjut.

Mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan yang berada di Jalur Gaza, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa 62.681 warga Palestina menderita luka-luka akibat serangan Israel.

Serangan-serangan ini merupakan respons terhadap serangan yang dipimpin oleh Hamas di Israel, yang mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 250 lainnya disandera.

OCHA menginformasikan, dua tentara Israel terbunuh di Gaza pada Jumat, 19 Januari 2024, sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 193 orang sejak operasi darat dimulai, dan 1.203 tentara terluka, menurut militer Israel.

Pada periode yang sama, 343 warga Palestina tewas dan 573 lainnya terluka, demikian informasi dari kantor koordinasi bantuan PBB itu.

Toko Roti yang Masih Beroperasi

Mainan tentara Israel dan bayi Palestina.
Mainan tentara Israel dan bayi Palestina. /Foto: Istimewa

Menyoroti besarnya kebutuhan di kalangan warga Gaza setelah lebih dari tiga bulan menghadapi serangan "intens," OCHA mengatakan bahwa hanya ada 15 toko roti yang saat ini beroperasi di Gaza, "enam di Rafah dan sembilan di Deir al Balah," dan tidak ada satu pun yang beroperasi di sebelah utara Wadi Gaza.

Hampir semua toko roti yang masih beroperasi ini terus menerima dukungan dari Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) PBB yang menyediakan tepung, garam, ragi, dan gula.

"Melalui inisiatif ini, sekitar 250.000 orang dapat membeli roti dengan harga bersubsidi," kata OCHA dalam laporan terbarunya tentang keadaan darurat itu pada Minggu.

Halaman:

Editor: Khairul Anwar


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x