Ledakan Beirut Tumbangkan Rezim, PM Lebanon Hassan Diab Undur Diri dan Singgung Korupsi Negaranya

- 11 Agustus 2020, 10:17 WIB
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Michel Aoun di istana presiden di Baabda, Lebanon.*/Dalati Nohra/ Handout/Reuters
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Michel Aoun di istana presiden di Baabda, Lebanon.*/Dalati Nohra/ Handout/Reuters /

Melalui analisis video dan gambar tanggapan keamanan tentara dan pria berpakaian sipil pada hari itu, serta pemeriksaan dokumen medis dan wawancara dengan dokter yang merawat para warga yang terluka, Al Jazeera menetapkan, pasukan keamanan melanggar standar internasional tentang penggunaan memaksa.

Reformasi politik dan ekonomi serta bencana 4 Agustus, yang disebabkan amonium nitrat yang sangat eksplosif yang disimpan di pelabuhan Beirut selama lebih dari enam tahun, menyulut kemarahan rakyat.

Baca Juga: Langgar Aturan PSBB, Pemprov DKI Jakarta Tegas Ancam Penutupan Karaoke Masterpiece di Mangga Besar

Menjungkirbalikkan politik di negara yang sudah berjuang dengan krisis ekonomi besar.

Kebanyakan orang Lebanon menyalahkan korupsi kepemimpinan mereka dan pengabaian atas ledakan tersebut. Padahal ledakan itu menyebabkan kerusakan hingga sekitar USD15 miliar dan menyebabkan hampir 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Sejak Oktober, telah terjadi demonstrasi massal, menuntut pengunduran diri dari seluruh kepemimpinan berbasis sektarian karena korupsi yang mengakar, ketidakmampuan dan salah urus.

Baca Juga: Dokter Gigi Gadungan di Bekasi Akhirnya Dibekuk Polisi, Dapat Untung Rp300.000-Rp400.000 Sehari

Akan tetapi oligarki yang berkuasa telah memegang kekuasaan begitu lama, sejak akhir perang saudara pada tahun 1990 sehingga sulit menemukan tokoh politik yang kredibel yang tidak tercemar koneksi dengan mereka.***

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x