Head to Head Rapublik dan Demokrat, Donald Trump Siap Gunakan Cara Lain Bila Kalah Lawan Joe Biden

- 13 Juni 2020, 07:18 WIB
MESKI hadapi protes masssa berhari-hari atas kematian George Floyd, Donald Trump menampik dirinya berlindung di sebuah bungker.*
MESKI hadapi protes masssa berhari-hari atas kematian George Floyd, Donald Trump menampik dirinya berlindung di sebuah bungker.* /AFP / Eric BARADAT/


PR BOGOR - 3 November 2020, Pemilihan Umum (Pemilu) Amerika Serikat akan mempertemukan petahanan Donald Trump, Presiden Republik dengan Joe Biden, Calon Presiden dari partai Demokrat.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Reuters, Donald Trump dalam pernyataan terbarunya mengatakan akan melakukan cara lain seandainya kalah dalam pemiihan mendatang.

Joe Biden sebelumnya melemparkan manuvernya dan mengatakan, Partai Republik mungkin saja bisa curang dalam pemilihan November mendatang.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor 11 Juni: Seorang Lansia Positif Covid-19 Meninggal Dunia

"Tentu saja jika saya tidak menang, saya tidak menang. Maksud saya, Anda tahu, teruskan dan lakukan hal-hal lain, ” kata Donald Trump.

Donald Trump dan Joe Biden semakin memanas menjelang hampir lima bulan pelaksanaan pemungutan suara.

Keduanya saling tuduh menuduh bahwa akan ada ada manuver politik, saling berniat menipu jalan keduanya menuju kemenangan.

Baca Juga: 20 ASN Pemkot Semarang Dinyatakan Positif Covid-19 Kategori OTG, Ganjar Pranowo: Mereka Hebat

Donald Trump menuduh, Partai Demokrat akan melakukan banyak cara untuk mencurangi pemilihan pada 3 November 2020 mendaang.

Sementara Joe Biden mengatakan, akan mengerahkan pengacara di seluruh negeri untuk mengawal pemungutan suara, yang mungkin bisa ditekan Republik.

Joe Biden, yang memimpin Trump dalam sebagian besar jajak pendapat nasional, awal pekan ini menyampaikan kekhawatiran terbesarnya bahwa Trump akan mencoba untuk 'mencuri' pemilihan.

Baca Juga: Sosialita Indonesia Curi Tas dan Barang Mewah di Australia Senilai Rp 400 Juta, Sempat Larikan Diri

Hanya saja Joe Biden tidak merinci bagaimana Donald Trump mungkin menipu.

Joe Biden mengatakan, tentara akan mengawal Trump dari Gedung Putih jika dia kalah dan tidak mengakui hasilnya.

Namun Trump akan menerima kekalahannya pada pemilihan nanti, meskipun pengakuannya tidak disampaikannya secaralangsung dan diwakili Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh.

Baca Juga: Misteri Kematian 'Pulau Kucing' di Jepang Segera Terungkap, Polisi Seret si Kakek Tua

 

Sementara itu pakar politik menyampaikan, bangsa Amerika harus bersiap dengan pemilihan presiden yang kacau pada November mendatang.

Para ahli mengatakan, pemungutan suara melalui surat, pengganti pencoblosan langsung sebagai akibat dari pandemi virus berpotensi kacau.

Potensi itu akan terjadi lantaran para ahli berkaca ke negara-negara lain yang melaksanakan pemilihan di tengah pandem

Baca Juga: Virus Corona Nempel di Plastik dan Besi 3 Hari, Dokter Reisa Broto Asmoro Beri Peringatani.

Surat suara dalam jumlah besar yang tidak dikirimkan tepat waktu untuk dihitung dapat menimbulkan tantangan hukum atas hasil pemilu.

Menghitung surat suara juga membutuhkan waktu lebih lama karena identitas pemilih pertama-tama harus divalidasi.

Dengan begitu, metode ini akan meningkatkan potensi hasil pemilu yang tidak akan diketahui dengan baik setelah Hari Pemilihan.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah