Was-Was Kena Serangan Jantung? Coba Terapkan Perubahan Gaya Hidup Sehat Ini

23 November 2020, 19:31 WIB
ILUSTRASI perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan jantung./Pixabay/ geralt /

PR BOGOR - Baru-baru ini publik tanah air kembali dikejutkan dengan kabar meninggalnya legenda Sepak Bola, Ricky Yacobi.

Seperti diketahui, penyebab meninggalnya Ricky Yacobi akibat serangan jantung pada saat bermain sepak bola.

Serangan jantung memang bisa menyerang siapa saja, termasuk pegiat olahraga sekalipun.

Baca Juga: Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Positif Covid-19, Begini Kondisinya

Penyakit jantung juga menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Lantas bagaimanakah cara mencegahnya?

Berikut perubahan gaya hidup sehat yang bisa Anda terapkan untuk mencegah serangan jantung, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Heart.org:

1. Berhenti merokok

Baca Juga: Sebanyak 270 Daerah Bakal Menggelar Pilkada 2020, Arahan Jokowi ke Kapolri: Awasi Protokol Kesehatan

Jika Anda merokok, berhentilah. Jika seseorang di rumah Anda merokok, dorong dia untuk berhenti.

Memang sulit, tetapi lebih sulit untuk pulih dari serangan jantung atau hidup dengan penyakit jantung kronis. Cobalah berkomitmen untuk berhenti.

2. Pilih nutrisi yang baik

Baca Juga: Jimin Ditanya V BTS Bagaimana Menghilangkan Lemak di Pipinya, Terenyuh Mendengarnya, Sangat Bijak!

Pola makan yang sehat adalah salah satu senjata terbaik yang Anda miliki untuk melawan penyakit kardiovaskular (nama lain sakit jantung).

Bisa lebih banyak mengonsumsi asupan sayur, buah, dan biji-bijian; termasuk produk susu rendah lemak, unggas, ikan, polong-polongan, minyak nabati nontropis, dan kacang-kacangan; dan membatasi asupan makanan manis, minuman yang dimaniskan dengan gula, dan daging merah.

3. Kurangi kolesterol

Baca Juga: Sebut Aktivitas Gempa Guguran Gunung Merapi, BPPTKG: Kejadian Biasa seperti Menjelang Erupsi

Lemak yang bersarang di arteri Anda adalah bencana yang menunggu untuk terjadi. Cepat atau lambat itu bisa memicu serangan jantung.

Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dan mulai beraktivitas. Jika diet dan aktivitas fisik saja tidak menurunkan angka tersebut, maka pengobatan mungkin menjadi kuncinya.

4. Menurunkan berat badan

Baca Juga: Sebut Bakal Bubarkan Reuni 212 Bila Terus Digelar, Pangdam Jaya: Saya dan Polisi akan Menindak Tegas

Obesitas menempatkan Anda pada risiko kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan resistensi insulin, sehingga berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Indeks Massa Tubuh (BMI) Anda dapat membantu memberi tahu apakah berat badan Anda sehat.

5. Kelola diabetes

Faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik dapat sangat meningkatkan kemungkinan penderita diabetes untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Pangdam Jaya Sebut 900 Baliho Rizieq Shihab Sudah Diturunkan, Tak Gentar Meski Dicecar Para Politisi

6. Kurangi stres

Beberapa penelitian telah mencatat hubungan antara risiko penyakit jantung koroner dan stres dalam kehidupan seseorang yang dapat mempengaruhi faktor risiko penyakit jantung.

Misalnya, orang yang sedang stres mungkin makan berlebihan, mulai merokok atau merokok lebih banyak daripada yang seharusnya.

Baca Juga: Mengenal Sosok Millen Cyrus, Keponakan Ashanty yang Terjerat Kasus Dugaan Narkoba

7. Batasi konsumsi alkohol

Alkohol dapat menyebabkan trigliserida tinggi dan menghasilkan detak jantung yang tidak teratur. Konsumsi alkohol yang berlebihan berkontribusi pada obesitas, alkoholisme, bunuh diri, dan kecelakaan.

Jika Anda peminum, batasi konsumsi alkohol Anda tidak lebih dari dua gelas per hari untuk pria dan tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita.***

Editor: Yuni

Sumber: heart.org

Tags

Terkini

Terpopuler