PR BOGOR - Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih tinggi, setelah dinaikkan statusnya menjadi Level III atau Siaga pada Kamis, 5 November 2020.
Adapun dalam catatan BPPTKG, kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas kali ini dan mengakibatkan ketidakstabulan material lama yang ada di puncak.
Sebagaimana berdasarkan pantauan CCTV yang terpasang di Deles pada pukul 06.50 WIB, Minggu, 22 November 2020 telah terjadi guguran tebing lava lama.
Baca Juga: Sebut Bakal Bubarkan Reuni 212 Bila Terus Digelar, Pangdam Jaya: Saya dan Polisi akan Menindak Tegas
Baca Juga: Pangdam Jaya Sebut 900 Baliho Rizieq Shihab Sudah Diturunkan, Tak Gentar Meski Dicecar Para Politisi
Baca Juga: Mengenal Sosok Millen Cyrus, Keponakan Ashanty yang Terjerat Kasus Dugaan Narkoba
Guguran tersebut juga tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dengan durasi 82 detik.
Menurut Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi Hanik Humaida, guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara.
Material guguran tersebut jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi.