Hari Kemerdekaan Jadi Momentum Tingkatkan Nasionalisme, 5 Film Ini Cocok Ditonton dan Jadi Tauladan

16 Agustus 2020, 20:16 WIB
Film Kartini. /Instagram.com/@hanungbramantyo

PR BOGOR – Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia rasanya menjadi sangat spesial lantaran ditempa dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih menjadi momok setelah pertama kali ditemukan sejak Maret 2020 lalu.

Biasanya Hari Kemerdekaan RI dimeriahkan dengan sejumlah karnaval, festival budaya, dan berbagia jenis perlombaan lainnya.

Kini sejumlah kegiatan tersebut harus dilakukan secara terbatas lantaran warga diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian demi mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Ingat Tak hanya Pegawai Swasta! Pelaku UMKM Juga Bisa Terima Bantuan Rp2,4 Juta, Begini Syaratnya

Hari Kemerdekaan RI juga menjadi momentum bagi seluruh bangsa Indonesia untuk meningkatkan rasa nasionalismenya.

Meski kini perayaan Hari Kemerdekaan RI harus dirayakan terbatas di rumah saja, Anda tetap bisa menjadi momentum hari 17 Agustus 2020 ini sebagai momentum meningkatkan rasa cinta Tanah Air melalui lima film berikut ini.

Dirangkum dari Kabarlumajang.com, terdapat lima film yang menceritakan tentang sosok pahlawan Indonesia:

Baca Juga: Apakah Kamu Menerima Bantuan Rp600 Ribu? Wajib Ditanyakan ke HRD Perusahaan Masing-masing


1.Soekarno

Film Soekarno.*/ MVP Pictures

Film Soekarno disutradarai Hanung Bramantyo, sosoknya diperankan Ario Bayu. Film tersebut menceritakan tentang kisah kecil Bung Karno hingga menjadi Bapak Proklamator Indonesia.

Lengkap dengan perjuangan Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan. Film yang dirilis pada tahun 2013 ini mendapat rating 7/10, sebagaimana dilansir dari laman IMDb.

2. Kartini

Film Kartini. Instagram.com/@hanungbramantyo

Kartini adalah film biografi terbaik yang disutradarai Hanung Bramantyo. Film ini mengangkat perjuangan yang dilakukan tokoh Kartini dalam menyetarakan hak, utamanya dalam berbedaan sosial dan pendidikan bagi kaum perempuan Indonesia di jaman Hindia Belanda.

Baca Juga: Amien Rais Diminta Berhenti Kritisi Jokowi, Kritikannya Terhadap Presiden Dinilai PDIP Tak Berdasar

Film tersebut menceritakan kisah sosok pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita dalam mendirikan sekolah untuk kaum miskin.

Dibintangi Dian Sastrowardoyo, film Kartini dirilis pada tahun 2017 dan mendapat rating 7.7/10.

Artikel ini telah tayang di Kabarlumajang.com dengan judul '5 Film Tentang Pahlawan Indonesia, Cocok Ditonton untuk Rayakan Hari Kemerdekaan'.

3. Merah Putih

Film Merah Putih

Merah Putih mengisahkan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947. Saat itu terjadi Agresi Militer Belanda I yang menyerang pemerintahan Indonesia di Jawa Tengah. Film ini diperankan oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola dan Darius Sinathrya.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Program Kartu Prakerja Gelombang V, Siapkan Sejumlah Dokumen yang Dibutuhkan

Mereka menjadi orang terpilih yang mengikuti latihan militer di Semarang, berasal dari suku yang berbeda-beda namun bersama-sama memperjuangkan Indonesia.

Film ini dirilis pada tahun 2009 dan mendapatkan rating 6.2/10.

4. Darah Garuda

Film Darah Garuda.*/Pinterest

Baca Juga: Tebar Sketsa Wajah Penembak Bos Pelayaran di Jakarta, Bila Warga Mengenali Hubungi Hotline Berikut

Film ini merupakan lanjutan perjuangan dari film Merah Putih dan dirilis pada tahun 2010. Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola dan Darius Sinathrya diberi misi rahasia.

Mereka akan menggempur sebuah lapangan udara penting untuk melawan kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947. Darah Garuda mendapatkan rating 6.8/10.

5. Guru Bangsa Tjokroaminoto

Cuplikan di film 'Guru Besar Tjokroaminoto' yang dibintangi oleh Reza Rahardian Antara/HO

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 Virus 'Infodemik' Cenderung Lebih Bahaya, Konspirasi dan Hoak Jadi Sumber

Oemar Said Tjokroaminoto yang diperankan Reza Rahardian lahir dari kaum bangsawan Jawa. Tjokroaminoto tidak mampu melihat kemiskinan dan kesenjangan sosial selepas Tanam Paksa dan awal Politik Etis sekitar tahun 1900 yang diderita rakyat Indonesia.

Tjokroaminoto kemudian berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan. Tokoh Tjokroaminoto berjuang menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera yang terjajah.

Film ini dirilis pada tahun 2015 dan mendapat rating 7.3/10.***(Joko Kurniawan/Kabar Lumajang/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Kabar Lumajang

Tags

Terkini

Terpopuler