Sasar Petani Muda, Program Millenial Smartfarming BNI Kini Ada di Klaten

- 14 April 2021, 16:07 WIB
Program Millenial Smartfarming yang dicanangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), cangkupannya semakin luas, kini ada di dua lokasi.
Program Millenial Smartfarming yang dicanangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), cangkupannya semakin luas, kini ada di dua lokasi. /Dok. BNI

Di dalam kegiatan tersebut dilaksanakan serangkaian aktivitas, yaitu coaching clinic kepada petani milenial mengenai penggunaan aplikasi Agree Suites untuk pendataan petani dan offtaker.

Tak hanya itu, para petani muda juga dilatih menggunakan alat sensor cuaca dan tanah sebagai bagian dari CSR BNI.

Setelah coaching clinic dilakukan, selanjutnya petani muda melakukan pemupukan massal secara simbolis. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.

Peran BNI pada kegiatan ini adalah memberikan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha rakayat (KUR) Tani.

Baca Juga: Ikatan Cinta 14 April 2021: Teka-teki Kematian Roy, Papa Surya Mulai Curiga dengan Pengakuan Elsa?

Selain itu, diberikan pendampingan kepada petani milenial dalam memanfaatkan teknologi digital dan informasi pada aktivitas ekosistem pertanian, serta menumbuhkan peranan Offtaker dalam penyerapan hasil pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Bupati Kabupaten Klaten Sri Mulyani, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik WIjayanto, Senior Project Manager Agrosolution PT Pupuk Indonesia Supriyoto, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro, serta petani milenial perwakilan kelompok petani di Kabupaten Klaten.

Gubernur Jawa Tengah menjelaskan dalam sambutannya, besarnya peran teknologi terhadap hasil pertanian membuatnya berharap banyak pada generasi muda.

Gubernur bersyukur bahwa saat ini sudah mulai banyak petani muda yang dilibatkan dalam penerapan teknologi digital di budidaya pertanian dan diharapkan ini bisa menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian khususnya Jawa Tengah.

Baca Juga: Bongkar Dugaan Kasus Suap Nurdin Abdullah, KPK Mulai Periksa Empat Saksi

“Kita tidak perlu impor untuk komoditas yang justru menjadi keunggulan kita. Saya harapkan program ini bisa dikawal dengan baik bersama-sama dan tercapainya reformasi dunia pertanian secara modern,” katanya.

Lebih lanjut, Sis Apik Wijayanto menjelaskan, Kabupaten Klaten memiliki keunikan lain, satu di antaranya adalah pusat penghasil beras Rojolele yang merupakan varietas asli Klaten atau bisa disebut beras Delanggu.

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x