Pulang Kampung ke Negaranya Akibat Covid-19, Pemain PSM Makassar Selamat dari Ledakan Lebanon

5 Agustus 2020, 20:32 WIB
Ledakan gedung pelabuhan di kawasan Kota Beirut Lebanon. (BBC News) /

PR BOGOR - Pemain asing PSM Makassar Hussein Eldor mengaku nyaris menjadi korban ledakan dahsyat di kota Beirut, Lebanon, yang terjadi Selasa 4 Agustus 2020, petang waktu setempat.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari PMJ News, Hussein mengatakan, hari itu berada di dekat pelabuhan Beirut, tak jauh dari tempat terjadinya ledakan.

Hussein kini sedang pulang kampung setelah Liga 1 2020 ditunda karena pandemik Covid-19.

Baca Juga: Lebanon Siap Bertahan Lawan Serangan Israel, Presiden: Kami Berkomitmen Membela Tanah Air Kami

“Alhamdulillah, Allah SWT telah melindungi kami ketika saya berada di sekitar daerah itu. Tapi Alhamdulillah kita semua aman,” ungkap Hussein Eldor.

“Sekarang sudah ada lebih dari 100 orang yang meninggal dunia. Saya tak bisa membayangkan kondisinya saat ini,” jelasnya mengungkapkan.

Pemain berusia 26 tahun itu juga menyebutkan, semua keluarganya aman dari ledakan di Libanon.

Baca Juga: Setiap 15 Detik 1 Orang Meninggal Dunia Akibat Pandemi Corona, Sementara 247 Orang Tewas Per Jamnya

“Kita semua aman. Kami sangat dekat waktu kejadian itu. Dan hanya Allah SWT yang tahu bagaimana kita kembali ke rumah," kata dia.

"Ledakan itu sangat menghancurkan, luar biasa. Kami membutuhkan doa semua masyarakat di Indonesia,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, ledakan besar terjadi di sekitar pelabuhan Beirut, Lebanon. Ledakan tersebut memporak-porandakan lokasi kejadian.

Baca Juga: Diduga Usai Cekcok Mulut, Dieksekusi di Atas Jembatan Oknum TNI di Tangerang Tembak Pegawai Swasta

Penyebab itu disebut karena keberadaan amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian.

Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan, ledakan yang terjadi petang kemarin diduga berasal dari 2700 ton Amonium yang tersimpan dalam pelabuhan.

Perdana Menteri (PM) Libanon, Hassan Diab, mengatakan, ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut, selama 6 tahun.

Baca Juga: Ledakan Hebat 7 KM dari KBRI Beirut Guncang Lebanon 78 Warga Tewas, Satu WNI Ditemukan Luka Berat

"Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan," kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti laporan kantor berita AFP.

Data yang dikumpulkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menunjukkan, ledakan besar yang terjadi di Beirut sangat kuat.

Ledakan itu menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 Skala Richter.

Baca Juga: Akrabnya 2 Sahabat BTS Saling Lempar Pujian, Jungkook Sebut Penampilan Kim Taehyung Selalu Sempurna

Meski demikian, setara dengan magnitudo 3,3 tidak langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama.

Menurut ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional AS, Don Blakeman, hal tersebut karena jenis ledakan permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi.

Blakeman mengatakan sebagian besar energinya terserap ke udara dan bangunan. Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, kekuatannya akan lebih tinggi.

Baca Juga: Pemerintah: Jangan Tanya Kapan Pandemi Corona Berakhir, Tanyakan Kapan Anda Disiplin Patuhi Protokol

"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler