PEMBRITA BOGOR - Debat capres ketiga menjadi sorotan tajam setelah muncul perbedaan pandangan antara Mahfud MD dan Presiden Joko Widodo terkait pembukaan data pertahanan. Jokowi membela Prabowo Subianto atas desakan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto saat Debat Ketiga Capres 2024 untuk membuka data pertahanan, dengan alasan keamanan negara.
Meski begitu, Mahfud MD, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan era Gus Dur, berpendapat bahwa informasi terkait perumahan TNI dan alutsista bekas bukanlah rahasia negara.
Menurut Mahfud, dua persoalan tersebut tidak membahayakan keamanan negara, dan ia berharap agar pihak-pihak terkait tidak menyembunyikan informasi di balik istilah 'rahasia negara'.
Baca Juga: Mahfud MD Respons Viral WNI Taiwan Terima Surat Suara Pemilu 2024: Bisa Jadi Hoaks!
Dalam komentarnya, Mahfud menekankan, "Ndak ada dari pertanyaan itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista."
Namun, Presiden Jokowi mempertahankan pandangannya, menyebut bahwa tidak semua data pertahanan bisa dibuka di forum umum seperti debat capres.
Menurutnya, data tersebut terkait dengan keamanan negara dan strategi besar, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan membuka informasi seperti "toko kelontong".
Baca Juga: Ganjar Kritik Rencana Impor Sapi Perah Prabowo: Kalau Mau Bagi Susu Gratis, Breeding Sapinya Sendiri
Jokowi menekankan, "Karena ini menyangkut strategi besar negara. Enggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong, enggak bisa."