Sejumlah Negara Dikabarkan Buang Jenazah Pasien COVID-19 ke Laut, ini Faktanya

- 26 April 2020, 11:51 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Belakangan ini beredar informasi yang cukup meresahkan masyarakat di platform medsos populer Twitter yang menyebutkan sejumlah negara membuang mayat pasien virus corona atau COVID-19 ke laut.

Setelah dilakukan penelusuran, Kemkominfo menegaskan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com bahwa informasi yang beredar terkait dibuangnya mayat pasien virus corona ke laut adalah hoaks.

Kabar tersebut pertama kali dibagikan pemilik akun Twitter @Naveenrajamani8 pada 22 April 2020.

Baca Juga: Kim Jong-un Dikabarkan Mengidap Penyakit Kronis, Simak Penjelasannya

Video yang diunggah akun tersebut berdurasi 45 detik dan menayangkan sejumlah orang menggunakan alat pelindung diri lengkap dengan sejumlah mayat orang kulit hitam yang tergeletak di bibir pantai.

Bersama video tersebut, pemilik akun Twitter @Naveenrajamani8 juga menuliskan narasi sebagai berikut.

"Beberapa negara membuang tubuh orang-orang mati yang terinfeksi Covid-19 ke laut. Semuanya berhentilah makan seafood. Tindakan ini benar-benar menjijikan dan konyol."

Baca Juga: Iran Lakukan Peluncuran Satelit Militer, Mike Pompeo: ini Berbahaya dan Provokatif

Namun setelah ditelusuri, kanal YouTube Godspower Oshodin juga pernah menayangkan video tersebut pada Juni 2016 lalu.

Video tersebut diklaim sebagai bukti bahwa banyak imigran Afrika yang ingin menyebrangi lautan untuk pergi ke Eropa. Diduga, hampir 200 orang tenggelam di laut setelah berupaya menyeberang ke Eropa menggunakan kapal kecil.

Faktanya, tragedi tersebut terjadi pada tahun 2014 meskipun baru diunggah pada tahun 2016. Daily Mail melaporkan bahwa mayat-mayat imigran Afrika ditemukan tersapu ke arah pantai 20 mil di timur Tripoli, Libya.

Sumber artikel dari depok.pikiran-rakyat.com dengan judul "Cek Fakta: Tersiar Kabar Mayat Pasien Corona Dibuang Ke Laut, Jangan Makan Seafood"

Sedangkan, Virus corona baru jenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 muncul pada akhir Desember 2019 lalu.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa konten video dengan narasinya itu tidak ada hubungannya sama sekali. Hingga saat ini, belum ada laporan tentang negara yang membuang pasien COVID-19 ke laut.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x