Iran Lakukan Peluncuran Satelit Militer, Mike Pompeo: ini Berbahaya dan Provokatif

- 26 April 2020, 10:44 WIB
Menlu AS Mike Pompeo.*
Menlu AS Mike Pompeo.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Hingga saat ini wabah virus corona masih menjadi penyakit mematikan seiring dengan terus bertambahnya jumlah kasus kematian akibat virus tersebut.

Namun, di tengah kondisi pandemi seperti saat ini Iran berniat melakukan peluncuran satelit dalam minggu ini. Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengecam hal tersebut.

Dirinya mengatakan upaya peluncuran satelit Iran tersebut adalah hal berbahaya dan provokatif serta mendesak masyarakat internasional untuk campur tangan terkait persoalan tersebut.

Baca Juga: Ini Fakta Sebenarnya Pria yang Hancurkan TV Saat Najwa Shihab Wawancarai Presiden Jokowi

"Selama bertahun-tahun, Iran mengklaim program luar angkasanya murni damai dan sipil," ucap Pompeo dalam sebuah pernyataan, Sabtu 25 April 2020.

"Pemerintahan Trump tidak pernah mempercayai ini. Peluncuran satelit militer minggu ini oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran. Program luar angkasa Iran tidak damai atau sepenuhnya sipil," tambahnya.

Pengawal Revolusi Iran meluncurkan satelit pertamanya ke luar angkasa pada hari Rabu, secara dramatis mengungkapkan apa yang oleh para ahli digambarkan sebagai program ruang angkasa militer rahasia yang dapat memajukan pengembangan rudal balistiknya di tengah ketegangan yang lebih luas antara Republik Islam Iran dan AS.

Baca Juga: COVID-19 Masih Meluas, Warga Amerika Serikat Malah Serbu Pantai

Menggunakan peluncur seluler di lokasi peluncuran baru, Guard mengatakan bahwa satelit itu menempatkan satelit yang diberi nama Noor atau Cahaya ke dalam orbit rendah yang mengelilingi bumi.

TV pemerintah Iran Rabu malam menunjukkan cuplikan dari apa yang dikatakannya adalah satelit dan mengatakan telah mengorbit bumi dalam waktu 90 menit. Dikatakan sinyal satelit sedang diterima.

Pelucuran satelit tersebut ungkap Pompeo membuktikan bahwa Iran menyebarkan kepalsuan ketika berulang kali mengklaim program luar angkasanya damai.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Pejabat AS: Rakyat Menderita dan Sekarat Akibat Virus Corona, Iran Hamburkan Sumber Daya"

"Peluncuran militer terbaru yang dikembangkan dan dilakukan secara rahasia, membuktikan bahwa pernyataan ini bohong," ujar Pompeo dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Fox News.

Peluncuran itu terjadi ketika Iran telah meninggalkan semua batasan perjanjian nuklirnya yang hancur sehingga Presiden Trump secara sepihak menarik Amerika dari perjanjian pada tahun 2018.

Keputusan yang diambil Trump memicu serangkaian serangan yang meningkat berbulan-bulan yang memuncak pada serangan pesawat tanpa awak AS pada bulan Januari yang menewaskan seorang jenderal top Iran di Irak, diikuti oleh Teheran meluncurkan rudal balistik pada tentara Amerika di Irak.

Baca Juga: Kim Jong Un Tinggalkan Pyongyang Setelah Kerabatnya Positif COVID-19

Pengawal Revolusi mengejutkan kekuatan dunia minggu ini dengan meluncurkan satelit militer sebagai bagian dari program ruang rahasia ketika Trump mengancam akan menenggelamkan kapal Iran yang menyerang pasukan AS.

Iran diketahui menjadi negara yang terdampak dari penularan wabah virus corona terburuk di dunia. Menurut para ahli di dalam dan di luar Iran percaya Teheran juga tidak melaporkan skala krisis virus corona.

Dalam seruannya Pompeo menyatakan dukungan dalam memperpanjang embargo senjata konvensional PBB terhadap Iran, yang akan berakhir Oktober ini.

Baca Juga: Nikotin Dikabarkan Mampu Cegah Terinfeksi COVID-19, Simak Faktanya

Lebih lanjut Pompeo juga mendesak Uni Eropa agar memberikan sanksi kepada individu dan entitas yang bekerja pada program rudal Iran.

"Ketika rakyat Iran menderita dan sekarat akibat pandemi virus corona, sangat disesalkan melihat rezim menyia-nyiakan sumber dayanya dan upaya-upaya mengejar militer yang provokatif yang tidak melakukan apa pun untuk membantu rakyat Iran," pungkas Pompeo.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x