Kabareskrim Polri: Soal Red Notice, Kami Sangat Serius Mengungkap Skandal Gratifikasi Djoko Tjandra

28 Agustus 2020, 21:01 WIB
Kepala Bareskrim Polri (tengah) Komjen Listyo Sigit Prabowo menunjukkan buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra (kedua kiri) yang ditangkap di Malaysia setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (30/7/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww. /


PR BOGOR - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo menegaskan, pihaknya harus mendengar masukan dari masyarakat dalam mengungkap kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Kasus red notice melibatkan dua jenderal di Bareskrim sekaligus, Irjen Napoleon Bona Parte dan Brigjen Prasetijo Utomo.

Mengenai kasus Djoko Tjandra ini, dia mengkliam sangat tegas dan serius mengungkap skandal gratifikasi tersebut.

Baca Juga: Syarat Dapatkan Bantuan Kuota Gratis 35 Sampai 50 GB, Subsidi Bagi Siswa, Guru, Mahasiswa dan Dosen

Menurut Listyo, segala upaya yang dilakukan Breskrim Polri untuk menunjukkan ke publik bahwa marwah hukum masih ada dan harus ditegakkan di Indonesia.

"Ini juga menjadi hal penting, sehingga rasa keadilan masyarakat tidak terkoyak," ujar listyo dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Jumat 28 Agustus 2020.

Dalam pandangannya, penegakan hukum terkadang dirasakan kurang adil dan masih banyak hal yang harus diperbaiki.

Baca Juga: Niat Puasa Asyura Tidak Wajib Dibaca Malam Hari, Begini Cara Membaca Niatnya Saat di Pagi Hari

"Marwah institusi harus terus menerus kita perbaiki dan kita jaga. Polri juga harus mampu mengawal dan selalu berada di depan dalam menyuksekan program-program pemerintah," tutur dia.

"Apalagi, dalam situasi saat ini, pemerintah sedang bekerja keras untuk menangani dampak covid dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap dia.

Makanya kata dia, banyak yang harus dikerjakan dan itu semua butuh dukungan dan kepercayaan publik, tambah Listyo.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Mundur, Shinzo Abe Mengaku Pilu Lantaran Banyak Tujuan Politik Belum Tercapai

Terlebih menurutnya, masyarakat saat ini sudah sangat kritis. Polri sendiri sudah menjadi lembaga publik yang sangat terbuka.

Ke depan, Polri harus benar-benar menginternalisasi dan mengejawantahkan nilai-nilai Tri Brata dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepolisian.

"Gampang dilihat orang, oleh karena itu, transparansi dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas menjadi penting untuk menjaga kepecayaan publik,"ujar Listyo lagi.

Baca Juga: Adegan di Kamar Pada MV Dynamite, Jungkook Utarakan Susahnya Syuting Seorang Diri Tanpa Anggota BTS

Listyo berujar, saat ini, semua sudah serba-terbuka. Informasi apapun akan cepat sampai ke masyarakat dan itu tidak bisa dihindari.

"Kalau Polri tidak sungguh-sungguh, maka masyarakat akan mudah menilai. Karena tidak ada yang bisa ditutupi di era kemajuan tekhnologi informasi saat ini," ungkapnya.***

 

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler