Meski Sudah OTT Edhy Prabowo dan Pejabat Kemensos, Mantan Jubir KPK Belum Puas: Ah, Belum Apa-Apa

5 Desember 2020, 19:40 WIB
FEBRI Diansyah berfoto dengan Indra Mantong Batti yang sama-sama mengundurkan diri dari KPK.* /Twitter.com/@FebriDiansyah/

PR BOGOR - Mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menilai keberhasilan lembaga antirasuah itu dalam menangkap koruptor beberapa hari ini masih belum ada apa-apanya.

Febri Diansyah melalui unggahannya di twitter, @febridiansyah menyampaikan, adanya OTT KPK terhadap Menteri Kelautan dan Perikana, Edhy Prabowo dan yang terbaru pajabat Kementerian Sosial hari ini membuktikan kalau KPK masih hidup.

Pemikiran itu sejalan dengan Dosen Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada Zainal Mochtar, yang menyebut KPK masih berdenyut.

Baca Juga: Puan Maharani Kecam Benny Wenda: Jangan Kasih Ruang untuk Separatisme, Provokasi yang Memecah Belah

Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, Mendagri Tegas Minta 'Amankan, agar Tidak Terjadi Gangguan Money Politik'

Baca Juga: 4 Hari Lagi Pencoblosan Pilkada 2020, Cagub Ini Malah Ditetapkan Bareskrim Polri sebagai Tersangka

Kendati dinilai masih hidup, Febri Diansyah lantas membandingkan kiprah KPK dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Saya setuju dg mas Ucheng @zainalamochtar Dengan tetap menghargai kerja keras teman-teman Pegawai @KPK_RI yang lakukan OTT, ia menyebut beberapa OTT terakhir sebagai: “DENYUT”," tulis Febri Diansyah melalui unggahan di twitternya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Jumat, 5 Desember 2020.

"Ya berdenyut membuktikan masih hidup. Tapi belum apa-apa memang dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Febri Diansyah.

Baca Juga: Usai OTT Pejabat Kemensos, Mahfud MD Apresiasi KPK: Tangkap dan Buru para Koruptor, Bravo!!!

Baca Juga: Sindir Polisi Soal Dipanggilnya Tukang Tenda Nikahan Anak HRS, Fadli Zon: Catat Ini Sejarah Kelam

Baca Juga: [Update Banjir Kota Medan] - Sudah Surut, Namun 5 Orang Tewas, 2 Hilang, dan 12.783 Jiwa Terdampak

Namun, Febri Diansyah masih mengapresiasi KPK karena sudah berhasil melakukan penangkapan kasus dugaan korupsi hingga suap mulai dari mantan Menteri Keluatan dan Perikanan, Edhy Prabowo dan yang terakhir pejabat di Kementerian Sosial.

"Tapi yang pasti, apa yang dilakukan teman-teman Pegawai KPK beberapa hari ini pantas kita apresiasi. Tetap bekerja menghasilkan sesuatu bagi masyarakat sekalipun dalam situasi yang sangat sulit," imbuhnya.

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD juga mengapresiasi KPK.

Baca Juga: Jawab Tudingan Hashim Djojohadikusumo Soal Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Keliru Apanya Bo?

Baca Juga: Waduh Bansos Covid-19 Diduga Dikorupsi! Pejabat Kemensos Terjaring OTT KPK, Begini Respon Mensos...

Baca Juga: Sempat Menangis Histeris Saat Ditangkap Polisi, Kini Iyut Bing Slamet Ditetapkan sebagai Tersangka

Mahfud MD menghargai apa yang dilakukan oleh KPK sebagai sebuah proses hukum terhadap penangkapan Menteri KKP, Edhy Prabowo, Kemensos, OTT Pemda, dan lainnya.

Menurut Manfud MD, pemerintah tidak akan mengintervensi dan menyerahkan proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Hal itu disampaikan Mahfud MD melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Baca Juga: Amien Rais Siap Gandeng Habib Rizieq: Kita akan Bergandengan Tangan untuk Melenyapkan Kezaliman

Baca Juga: Ungkap Harapannya untuk Piala AFC, Robert Rene Alberts Bilang Hal Wajar Persib Peroleh Lisensi Itu..

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Desember 2020, Bank BTN Buka Lowongan untuk Lulusan S1 di Tiga Posisi

"Pemerintah mendukung langkah-langkah KPK menangkap dan memburu para koruptor di institusi-institusi Pemerintah, termasuk di KKP, Kemensos, OTT Pemda, dll," tulis Mahfud MD.

Pemerintah, lanjut Mahfud MD, terutama Presiden sudah berkali kali mengatakan, tegakkan hukum secara benar jangan pandang bulu kepada siapapun.

"Sejak awal Presiden sudah meminta agar KPK, kejagung, dan POLRI tidak rikuh memerangi korupsi asalkan benar dan profesional. Bravo, KPK," ujarnya.

Baca Juga: PA 212 Minta Panggilan untuk Habib Rizieq Dibatalkan, Luqman Hakim: ya Jangan Melanggar Hukum! Repot

Baca Juga: Bima Arya Bagikan Cerita Pilu Saat Terpapar Covid-19: dari Hampir Mati sampai Dianggap Settingan

Baca Juga: Djoko Tjandra Dituntut 2 Tahun, Catatan Jaksa ke Hakim: Dia Berbelit-belit saat Berikan Keterangan

Sebelumnya diberitakan di Pikiranrakyat-bogor.com, Pejabat Kementerian Sosial (Kemensos) terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Pejabat Kemensos yang ditangkap tangan dalam OTT KPK itu diduga menerima hadiah dari vendor PBJ bansos dalam penanggulangan Covid-19.

"Dugaan korupsi PPK telah menerima hadiah dari para vendor PBJ bansos di Kemensos RI dalam penanganan pandemi Covid-19," ujar Ketua KPK Firli Bahuri, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari PMJ News, Sabtu, 5 Desember 2020.

Baca Juga: 8 Deret Pemeran Drama Korea Wanita Terpopuler di Tahun 2020, Siapa Aktris Favoritmu?

Baca Juga: Viral, Siswa SD Palembang Buat Puisi Satire Soal Sepeda dan Ikan, Sindir Jokowi dan Menteri KKP

Baca Juga: 5 Konsep Video Musik Kpop dengan Konsep yang Unik, Salah Satunya 'BTS - Blood, Sweat and Tears'

Menurut Firli, OTT terhadap pejabat Kemensos ini dilakukan pada pukul 23.00 Jumat 5 Desember hingga pukul 02.00 WIB Sabtu, dini hari.

"Sudah dibawa ke gedung Merah Putih untuk pemeriksaan," kata Firli.

Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menyebut pihaknya sudah mendengar berita penangkapan anak buahnya.

Baca Juga: Stagnan! Daftar Harga Emas Hari Ini 5 Desember 2020: Antam Masih di Rp1.921.000 per Dua Gram

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Virgo, Libra dan Scorpio 5 Desember 2020: Bahas Kesehatan sampai Percintaan

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo 5 Desember 2020: Lengkap Bahas Soal Hati hingga Keuangan

Juliari P. Batubara tengah memonitor perkembangan kasus OTT pejabatnya oleh KPK untuk kemudian menentukan langkah selanjutnya.

"Kita masih memonitor perkembangannya," ujar Juliari.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler