Departemen Pertahanan AS mengidentifikasi mayat yang ditemukan di apartemen terbakar di kompleks kedutaan yang dihancurkan, yakni Bryan Ellis berusia 29 tahun, seorang perwira kepala Angkatan Darat.
Duta Besar AS Arthur W. Hummel Jr. mengatakan, sekitar 37 orang lainnya, termasuk dua orang Amerika tak dikenal, terluka dalam serangan itu. Mayat dua karyawan kedutaan Pakistan yang terbakar secara fatal juga ditemukan.
Baca Juga: Soal Baliho Habib Rizieq, Wagub DKI Jakarta Angkat Bicara: Penertiban Sudah Diatur Undang-Undang
Baca Juga: Klaster Kerumunan Massa FPI: Tebet 50 Orang Positif, di Megamendung 20 Positif dari 559 Orang
Baca Juga: Polres Cianjur Enggan Keluarkan Izin di Acara Habib Rizieq Shihab: Tak Segan untuk Kami Bubarkan
Laporan berita Pakistan juga menginformasikan tiga demonstran tewas selama kerusuhan itu.
Di Washington, Departemen Luar Negeri menyalahkan rezim Islam militan Ayatollah Ruhollah Khomeini di Iran karena "menciptakan iklim" untuk serangan itu.
"Tidak terlalu berlebihan untuk menganggap bahwa tindakan ini (terhadap masjid) telah dilakukan oleh kriminal imperialisme Amerika dan Zionisme internasional," kata Khomeini.
Atas peristiwa mencekam tersebut, didirikan sebuah Taman Peringatan di kompleks Kedutaan Besar AS yang didedikasikan untuk mengenang Duta Besar AS Arnold L. Raphel dan semua anggota staf yang telah memberikan hidup mereka untuk melayani Misi Amerika Serikat di Pakistan.
Baca Juga: Tanggapi Soal Pencopotan Baliho FPI, Fadli Zon: Apa Urusannya Pangdam Jaya Mencopot Baliho?