PR BOGOR - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengalahkan Presiden Donald Trump, setelah kampanye yang pahit dan penghitungan suara yang dramatis dan berkepanjangan di negara-negara bagian yang memicu serbuan tuntutan hukum dari perwakilan Republik itu.
Dalam catatan The Guardian, Joe Biden mengantongi 290 suara elektoral, melewati ambang batas kemenangan pada Pemilu AS 2020.
"Saya merasa terhormat dan rendah hati atas kepercayaan yang diberikan rakyat Amerika kepada saya dan Wakil Presiden terpilih Harris," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Fox News, Minggu, 8 November 2020.
Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Terlihat Lebih Cerah? Berikut 3 Resep Ramuan Perawatan dengan Ekstrak Lemon
Baca Juga: Negara-Negara Ini Tak Senang Joe Biden Jadi Presiden Amerika Serikat, dari Rusia hingga Arab Saudi
Baca Juga: 3 Cara Mudah Mengolah Buah Pepaya untuk Rambut Sehat dan Berkilau
America, I’m honored that you have chosen me to lead our great country.
The work ahead of us will be hard, but I promise you this: I will be a President for all Americans — whether you voted for me or not.
I will keep the faith that you have placed in me. pic.twitter.com/moA9qhmjn8— Joe Biden (@JoeBiden) November 7, 2020
"Dalam menghadapi rintangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejumlah besar orang Amerika memberikan suara. Membuktikan sekali lagi, bahwa demokrasi berdetak jauh di jantung Amerika," ungkapnya.
Kamala Harris, yang akan menjadi wakil presiden wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai wakil presiden,menulis di twitter "Kami berhasil."
Tweet Senator dari California itu menyertakan video pendeknya di panggilan telepon yang memberi selamat kepada Joe Biden.