AS Klaim Putra Mahkota MBS Perintahkan Pembunuh Habiskan Nyawa Mantan Intelejen Arab Saudi di Kanada

- 7 Agustus 2020, 21:00 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman.*/REUTERS
Pangeran Mohammed bin Salman.*/REUTERS /

Baca Juga: Rumahnya Terjepit di Tengah-tengah Jalan Tol Lantaran Bandel Tak Mau Pindah, Kini Tinggal Sendirian

"Kombinasi dari pengetahuan yang mendalam dan kepercayaan yang abadi dari para pejabat tinggi AS adalah mengapa hampir tidak ada seorang pun terdakwa [yang] Bin Salman ingin mati lebih dari Dr Saad," bunyi gugatan itu.

Diperkirakan, Al-Jabri memainkan peran penting dalam kesimpulan CIA bahwa Putra Mahkota telah mengizinkan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Gugatan itu diajukan lebih dari seminggu setelah New York Times memecah cerita yang merinci plot untuk memikat Al-Jabri kembali ke Arab Saudi menggunakan keluarganya sebagai umpan.

Baca Juga: Daftar Bioskop di Jabodetabek Tayangkan Film BTS, Break The Silence: The Movie Ada di 40 Layar Lebar

MBS menggoda Al-Jabri dengan pekerjaan baru. Ketika itu gagal, dia tidak berhasil meminta dia diekstradisi atas tuduhan korupsi melalui Interpol. Itu juga gagal, tetapi menyebabkan penangkapan kedua anak Al-Jabri di Riyadh.

Al-Jabri tidak disukai pada tahun 2017, setelah kudeta lunak yang membuat MBS menggantikan Mohammed Bin Nayef sebagai Putra Mahkota.

Pejabat intelijen meninggalkan Kerajaan dan menetap di Turki sebelum pindah ke Kanada, sementara pangeran pindah melawan sekutu domestik Nayef, yang pada saat itu telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Baca Juga: Warga Lebanon Tuntut Pemerintah Undur Diri Buntut Ledakan di Beirut, Presiden Harus Bertanggungjawab

Nasib anak-anak Saad Al-Jabri menyita perhatian empat senator AS. Bulan lalu mereka menulis surat kepada Presiden Donald Trump untuk menyatakan keprihatinan mereka terhadap penghilangan paksa dari dua anak yang ayahnya mereka gambarkan sebagai teman dekat.***

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x