Serangan Baru Israel di Gaza Adalah yang Pertama Dilakukan di Bawah Pemerintahan Baru

- 18 Juni 2021, 19:47 WIB
Ilustrasi serangan Israel terbaru ke Gaza adalah yang pertama di bawah pemerintahan baru.
Ilustrasi serangan Israel terbaru ke Gaza adalah yang pertama di bawah pemerintahan baru. /Pixabay/hosny_salah

PR BOGOR - Serangan udara Israel minggu ini di Gaza adalah yang pertama di bawah pemerintahan baru Israel yang dipimpin oleh Naftali Bennett.

Sebelumnya pada hari Kamis, polisi Israel menggunakan granat kejut dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa Palestina.

Unjuk rasa pada Israel tersebut dimulai dari Gerbang Damaskus di Yerusalem timur.

Merupakan pusat protes dan bentrokan selama berminggu-minggu menjelang perang Gaza.

Baca Juga: Israel Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Gaza

Setelah massa dibubarkan, warga Palestina terlihat melemparkan batu dan botol air ke arah orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks yang berjalan di daerah tersebut.

Seruan telah beredar agar para pengunjuk rasa berkumpul di Gerbang Damaskus.

Hal itu sebagai tanggapan atas rapat umum yang diadakan di sana oleh ultranasionalis Yahudi pada hari Selasa.

Di mana puluhan orang Israel meneriakkan "Matilah orang Arab".

Polisi telah secara paksa membersihkan alun-alun dan memberikan keamanan untuk rapat umum itu.

Baca Juga: Netanyahu Lengser, Siapa saja Pengisi Pemerintahan Baru Israel?

Bagian dari parade untuk merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur.

Dalam insiden terpisah, seorang remaja Palestina meninggal pada hari Kamis setelah ditembak oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

Tempat yang diduduki selama protes terhadap sebuah pos pemukiman, demonstran keempat yang terbunuh sejak pos terdepan didirikan bulan lalu.

Militer Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa seorang tentara yang ditempatkan di dekat pos terdepan di Tepi Barat melihat sekelompok orang Palestina mendekat.

Baca Juga: Koalisi Israel Menggulingkan Benjamin Netanyahu Sebagai Perdana Menteri Setelah 12 tahun Menjabat

Dan bahwa seseorang melemparkan benda mencurigakan ke arahnya, yang meledak di sebelah tentara itu.

Tentara mengatakan bahwa tentara itu menembak ke udara, lalu menembak orang Palestina yang melemparkan benda itu.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada hari Kamis bahwa Ahmad Shamsa, meninggal karena luka tembak yang dideritanya.

Pemukim mendirikan pos terdepan, yang mereka sebut sebagai Eviatar, di dekat kota Nablus di Tepi Barat utara bulan lalu.

Baca Juga: Profil Singkat Naftali Bennett, Perdana Menteri Isarel Baru yang Dikenal Penentang Palestina Merdeka

Mereka mengatakan itu sekarang menjadi rumah bagi puluhan keluarga.

Palestina sangat khawatir terhadap hal itu, karena ditakutkan akan tumbuh dan bergabung dengan pemukiman besar lain di dekatnya.

Mereka khawatir terjadi lagi kudeta seperti di kawasan Sheikh Jarrah.***

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah