PR BOGOR - Presiden Libanon Michel Aoun mengklaim, negaranya siap membela atas gencatan serangan Israel, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) 2006.
Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com, dari Middle East Monitor, penyataan itu disampaikan Michel Aoun dalam siaran televisi nasional.
Presiden mengatakan, serangan Israel di Libanon selatan sekali lagi mencemooh Resolusi 1701 DK PBB, yang menyerukan penghentian penuh permusuhan dan penarikan Israel dari Libanon selatan.
Baca Juga: Setiap 15 Detik 1 Orang Meninggal Dunia Akibat Pandemi Corona, Sementara 247 Orang Tewas Per Jamnya
Baca Juga: Bogor Tegas Lanjutkan PSBB Pra-AKB Satu Bulan, Berlaku Mulai 4 Agustus hingga 3 September 2020
Michel Aoun menegaskan, Libanon tetap bersedia mematuhi resolusi dan menyelesaikan semua perselisihan di bawah pengawasan PBB.
"Kami berkomitmen untuk membela diri, tanah, air, dan wewenang kami. Kami tidak akan kompromi dalam hal ini,"katanya.
Komentar presiden itu muncul setelah pasukan Israel membom kota perbatasan Kafr Shuba pada 27 Juli karena insiden keamanan. Pada hari yang sama, Libanon mengatakan akan mengajukan keluhan resmi kepada DK PBB.
Baca Juga: Ledakan di Libanon Setara Gempa 3.3 SR hingga Mirip Peristiwa Hiroshima-Nagasaki, Kejutkan Dunia
Baca Juga: Pemerintah: Jangan Tanya Kapan Pandemi Corona Berakhir, Tanyakan Kapan Anda Disiplin Patuhi Protokol
Militer Israel mengklaim menggagalkan upaya infiltrasi oleh Hizbullah di wilayah Jabal Ros.
Hizbullah, bagaimanapun, membantah klaim tersebut , dengan mengatakan tidak ada bentrokan atau penembakan di pihaknya dalam peristiwa yang terjadi hari itu di perbatasan selatan di Lebanon.
Akan tetapi hanya satu pihak yang ketakutan, cemas, dan tegang, yakni mereka yang disebut musuh.
Baca Juga: Mimpi 7 Anggota BTS Hingga Tahun 2025, RM Mau Bangtan Dapat Grammy Award, V Tetap Ingin Bersama ARMY
Baca Juga: Akrabnya 2 Sahabat BTS Saling Lempar Pujian, Jungkook Sebut Penampilan Kim Taehyung Selalu Sempurna
Mereka juga berjanji untuk menanggapi pembunuhan salah satu anggotanya dalam agresi Israel di ibukota Suriah Damaskus pekan lalu.
Israel baru-baru ini meningkatkan jumlah pasukan di sepanjang perbatasan utara untuk mengantisipasi serangan balasan Hizbullah.***