Bocor di Twitter, Mantan DPR Kuwait dan Diktator Libya Bahas Kudeta Keluarga Penguasa Arab Saudi

1 Juli 2020, 12:25 WIB
Raja Salman /

PR BOGOR - Rekaman audio Mantan DPR Kuwait dan Diktator Libya Muammar Gaddafi yang membahas kejatuhan keluarga yang berkuasa di Arab Saudi dan memuji pengkritik oposisi Sa'ad al-Faqih di media sosial Twitter.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Alarabiya, Selasa 30 Juni 2020, audio itu, dibocorkan aktivis oposisi Qatar Khalid al-Hail yang dilaporkan menangkap mantan anggota parlemen Kuwait Mubarak al-Duwailah.

Mubarak al-Duwailah memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, dan mantan anggota parlemen lainnya Kuwait Fayez Hamed al-Baghili al-Rashidi.

Baca Juga: Kabar Baik, Sukabumi Jadi Daerah Pertama Berstatus Zona Hijau, Ridwan Kamil: Sekolah Diiszinkan Buka

Dalam rekaman audio tersebut, Mereka membahas jatuhnya Arab Saudi dengan diktator Libya.

"Gerakan reformasi yang dipimpin oleh Sa'ad al-Faqih telah menyebabkan gempa bumi besar di Arab Saudi," kata Gaddafi terdengar dalam audio itu.

Diketahui, Al-Faqih adalah pembangkang Arab Saudi yang berbasis di London yang menuduh Departemen Keuangan AS memiliki hubungan dengan al-Qaeda pada 2004.

Baca Juga: V BTS Seketika Jadi Sosok Pendiam Sebelum Konser Bang Bang Con, Jimin Buka Suara Apa yang Terjadi

Al-Faqih berulang kali mengkritik Arab Saudi dan menyerukan jatuhnya keluarga Al Saud yang berkuasa.

“Dia mulai banyak saluran visual yang mengutuk Al Saud dan rezim mereka dan menghasut orang untuk memberontak dan tidak taat. Saya telah melihat orang-orang dari Riyadh, dan kami tidak bermimpi bahwa suatu hari kami akan menggelar protes di Riyadh," ungkapnya.

"Itu tidak mungkin, kata mereka. Tidak, mudah bagi kita untuk protes dan mereka tidak bisa memadamkan kita. Sekarang dunia terbuka dan semuanya ada di bawah mikroskop, mereka menangkap satu dan neraka akan terlepas, organisasi hak asasi manusia dan lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Di RUN BTS! V Berhasil Bikin ARMY Terperangah, Jadi Manusia Serigala hingga Parasnya 'Cambuki' Model

"Keluarga Al Saud telah menyerah pada segalanya, hanya ingin tetap berkuasa selama mungkin,” ujar Khadafi.

Al-Duwailah Kuwait, seorang pemimpin Gerakan Konstitusi Islam Ikhwanul Muslimin, terdengar setuju tentang status pemerintahan Arab Saudi.

"Kami mendengar dari orang-orang di sana bahwa situasi mereka tidak baik, bahkan di antara mereka sendiri mereka memiliki banyak masalah," katanya.

Baca Juga: Hadiri Acara Khitanan di Bogor Rhoma Irama Akui Tak Sendirian, Ada Penyanyi Terkenal Lainnya

Minggu ini, pemerintah Kuwait menolak klaim al-Duwailah yang telah memberi tahu pemerintah bahwa ia sedang berbicara dengan Gaddafi, seorang pemimpin asing. Namun Al-Duwailah tidak membantah kebenaran rekaman itu.

Pimpinan Kuwait lainnya, al-Baghili, kemudian terdengar memuji Gaddafi, menggambarkannya sebagai 'saudara pemimpin' dan memuji upaya penjagaan perdamaiannya di Sudan.

Kebocoran audio Qatar-Gaddafi

Kebocoran ini merupakan klip audio terbaru yang akan dibagikan tokoh oposisi Qatar Khalid al-Hail di Twitter, banyak rekaman fitur Gaddafi dalam diskusi dengan politisi Qatar terkemuka.

Baca Juga: Artis Korea Sukar Umbar Kemesraan Bak Idola Indonesia, Member Brown Eyed Girl Ungkap Rahasianya

Pada 6 Juni, al-Hail merilis rekaman yang dilaporkan menangkap mantan Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, yang menyatakan dukungan Doha bagi rezim Libya dan Suriah dalam percakapan dengan Gaddafi dan mantan Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim.

Rekaman itu adalah salah satu dari beberapa yang dirilis al-Hail dalam beberapa pekan terakhir.

Termasuk salah satu mantan pimpinan Qatar itu terdengar menyebut mantan presiden AS Barack Obama sebagai 'budak' selama percakapan dengan Gaddafi.***

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Al Araby

Tags

Terkini

Terpopuler