Status Gunung Merapi Siaga Level III, BPBD Magelang: Evakuasi Tak Bisa Serta Merta Dilakukan

- 5 November 2020, 18:06 WIB
Gunung Merapi: BPPTKG pertahankan status waspada pada Gunung Merapi setelah mengalami 26 kali gempa guguran, gempa hembusan dan aktivitas lainnya.
Gunung Merapi: BPPTKG pertahankan status waspada pada Gunung Merapi setelah mengalami 26 kali gempa guguran, gempa hembusan dan aktivitas lainnya. /BPPTKG/

PR BOGOR - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto menjelaskan persiapan terkait peningkatan status Gunung Merapi.

Dikatakan Edy, ini akan ditindak lanjuti dengan surat pernyataan bencana yang dikeluarkan Bupati Magelang.

Surat bupati ini yang bakal menjadi payung hukum BPBD Magelang bertindak.

Baca Juga: Status Gunung Merapi Meningkat Jadi Siaga Level III, BPPTKG: Potensi Ancaman Bahaya

"Secara administrasi itu segera kita keluarkan, kita sedang selesaikan itu. Setelah itu, kita melakukan action di lapangan untuk proses evakuasi," kata Edy saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Magelang, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara, Kamis 5 November 2020.

"Evakuasi tak bisa serta merta dilakukan sekarang. Harus ada penjelasan terlebih dahulu, persiapan semua dipastikan siap," tuturnya.

Ia menyebutkan ada tiga desa yang direkomendasi untuk mengungsi di Kecamatan Dukun, yakni Argomulyo, Paten, dan Krinjing.

Baca Juga: Pemain Chelsea, Kai Havertz Dinyatakan Positif Covid-19

Namun, untuk sementara yang akan dievakuasi untuk Desa Paten meliputi dua dusun Babadan I dan Babadan II. Kemudian Desa Krinjing meliputi Dusun Trono, Trayem, dan Pugeran.

Dijelaskannya bahwa untuk Desa Paten mengungsi ke Banyurojo dan Mertoyudan, Desa Argomulyo ke Tamanagung, dan Desa Krinjing ke Deyangan.

"Untuk kabupaten Magelang berdasarkan rekomendasi ada tiga. Pertama Desa Argomulyo, Desa Paten dan Krinjing," paparnya.

Baca Juga: Wujudkan Mimpi, D'Masiv Bakal Segera Rilis Album dengan Format Bahasa Inggris

"Untuk Desa Paten, dua dusun Babadan I dan Babadan II, ini jarak puncak 4,5 km dan 5 km. Untuk yang Paten ke Banyurojo dan Mertoyudan, pasangannya. Argomulyo dengan Tamanagung. Krinjing berpasangan dengan Deyangan," ujar Edy.

Proses evakuasi warga rencananya bakal dilakukan mulai hari ini. Proses evakuasi bakal dilakukan bertahap mulai dari Desa Paten yang meliputi Babadan I sebanyak 766 jiwa, dan Babadan II yang berjumlah 397 jiwa.

Kemudian Desa Krinjing yang meliputi Dusun Trono sebanyak 347 jiwa, Trayem 161 orang, dan Pugeran 246 jiwa.

Baca Juga: 'Sumpah' 4 Artis Hollywood Bila Donald Trump Menang di Pemilu AS 2020: Pindah dari Amerika Serikat

"Kalau desa sudah siap, maka segera dievakuasi karena di sini tempat evakuasi juga disiapkan. Kalau tidak hari ini, besok, tapi prosesnya mulai sekarang," ungkapnya.

Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga (level III). Status Gunung Merapi ini dinaikkan pada Kamis 5 November 2020.

BPPTKG juga sudah meningformasikan adanya peningkatan dan deformasi atau perubahan fisik bentuk gunung sejak akhir Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Mobile Legends Professional League Invitational, Saingi Singapura Indonesia Kirim 8 Tim

Salah satu kesimpulannya erupsi Merapi kia dekat. Namun berbeda dengan peristiwa erupsi tahun 2006 dan 2010.

Erupsi beberapa tahun terakhir sejak berstatus Waspada dengan indeks eksplosifitas paling rendah.

“Status waspada ini sudah berlangsung cukup lama namun dalam beberapa waktu terakhir, aktivitas kegempaan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan terjadi penggembungan tubuh gunung api sehingga status pun dinaikkan menjadi siaga,” ujarnya.

Baca Juga: Film 'BTS: Break The Silence' Tayang Hari Ini, Berikut Daftar Tempat Pembelian Tiketnya

Berdasarkan data itu lanjut Hanik, waktu erupsi berikutnya semakin dekat.

Hanya saja diperkirakan tidak akan sebesar erupsi 2010 lalu. Hal itu berdasarkan pengamatan beberapa alat yang terpasang di pos-pos pengamatan.

"Pemendekan jarak Electronic Distance Measurement (EDM) juga terukur dari pos-pos dan titik-titik ukur yang ada di sekeliling Merapi. Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," ucap Hanik.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Jawa Barat Melambung, Telur Ayam Kampung Seharga Rp47.000 per Kilogram

Pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali / hari, MP 273 kali/hari, guguran 57 kali/hari, hembusan 64 kali/hari,

"Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm/hari. Energi kumulatif gempa VT dan MP dalam setahun sebesar 58 Gj," jelasnya.

Berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.

Baca Juga: 4 Drama Korea Tayang November 2020, Salah Satunya Birthcare Center

"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," paparnya.

Dalam siaran persnya hari ini BPPTKG juga memperingatkan daerah yang diperkirakan berbahaya di Provinsi DIY meliputi wilayah Desa Kepuharjo, Glagaharjo dan Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Sleman.

Selain Kabupaten Sleman Provinsi DIY, 3 kabupaten di Jawa Tengah yang bisa terdampak diantaranya Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Kecamatan Selo Boyolali dan Kecamatan Kemalang Klaten.

Baca Juga: Menjelang Vaksinasi Nasional, Badan POM Jaga dan Kawal Keamanan, Khasiat serta Mutu Vaksin Covid-19

BPPTKG juga meminta agar penambangan pasir di alur sungai-sungai berhulu Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.

"Untuk guguran masih mengarah ke Sungai Gendol karena bukaan kawah Gunung Merapi mengarah ke sungai tersebut,” tutupnya.

Demikian juga dengan pelaku wisata agar tidak mengadakan kegiatan di KRB III Gunung Merapi, termasuk pendakian.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x