Mutasi Virus Covid-19 Bernama B.1.1.7 Jadi Ancaman, Menkes Budi Akan Bentuk Tim Khusus

- 26 Desember 2020, 08:57 WIB
Ilustrasi virus baru mutasi Covid-19.
Ilustrasi virus baru mutasi Covid-19. /Pixabay/MSTORK

PR BANDUNGRAYA - Wabah virus corona atau Covid-19 hingga saat ini masih menjadi melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Kabar mengenai munculnya varian baru mutasi dari virus Covid-19, belakang ini mulai banyak diperbincangkan.

Sebelumnya Inggris dikabarkan telah mengonfirmasi adanya temuan varian baru Covid-19 yang lebih menular.

Selain itu, varian baru Covid-19 tersebut telah mulai menyebar ke sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Israel, dan Singapura.

Baca Juga: 500 Kendaraan Menuju Bogor Diminta Putar Balik karena Tak Bisa Tunjukkan Hasil Rapid Test Antigen

Sejumlah negara telah menghentikan aktivitas transportasi seperti pesawat dari dan menuju Inggris.

Kendati demikian, Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) memastikan bahwa varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris tersebut belum menyebar di Indonesia.

"Saat ini kita simpulkan belum ada bukti varian ini sudah ada atau menyebar di Indonesia. Belum ada bukti tingkat keparahan lebih dan juga tidak menambah tingkat kematian," kata Bambang.

Merespon adanya kemunculan virus baru tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku akan membentuk tim khusus.

Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta para ahli di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempelajari strain tersebut.

Baca Juga: Minta Nasihat dan Doa Restu, Menag Gus Yaqut Sowan ke Gus Mus, Ini Pesan yang Disampaikannya

Pembentukan tim tersebut dilakukan guna mengantisipasi virus corona versi mutan yang telah ditemukan di beberapa negara.

"Kami sudah mendengar ada berita tersebut. Yang kami lakukan adalah kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain tersebut," kata Menkes Budi.

Menurut Menkes Budi, pencegahan virus varian baru itu harus dihadapi dengan langkah ilmiah.

Untuk itu, Menkes Budi mempercayakan Dante Saksono Harbuwono untuk mempelajari penyebaran mutasi virus ini di Indonesia.

Diberitakan sebelumnya Galamedia News dalam artikel yang berjudul "Gawat! Varian Baru Covid-19 Muncul, Namanya B.1.1.7, Sudah Ada di Negara Ini", ternyata kasus pertama varian baru Covid-19 ini, ditemukan pada warga dengan riwayat perjalanan ke Inggris.

Baca Juga: Sentil Media dan Penulis Berita Bayaran, Haikal Hassan Pamer Bukti Hasil Tes Negatif Covid-19

Pasien positif itu terserang virus B.1.1.7, nama varian baru Covid-19 yang saat ini mewabah di Inggris.

Kasus pertama di Jerman ditemukan pada seorang warga yang datang dari Bandara Heathrow di London, ibu kota Inggris, pada 20 Desember 2020.

Orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Frankfurt untuk mengunjungi keluarganya.

Pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium Kota Berlin menunjukkan pasien positif itu terserang virus B.1.1.7.

Baca Juga: Bocoran Sinetron Samudra Cinta Malam ini 25 Desember 2020: Samudra Berhasil Balas Dendam ke Panji?

"Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman," kata Dinas Kesehatan Baden-Wuerttemberg dalam pernyataan tertulisnya, dikutip dari Antara.

Penderita varian baru itu, menurut keterangan otoritas terkait, mengalami gejala penyakit ringan.

Orang yang terkonfirmasi tersebut, telah dijemput oleh keluarganya dan saat ini pasien tersebut masih menjalani karantina di kediaman pribadinya di Baden-Wuerttemberg, menurut pihak dinas.

Otoritas kesehatan di Baden-Wuerttemberg menambahkan tiga orang yang berstatus kontak erat dengan pasien itu juga telah menjalani isolasi mandiri.

Sementara itu, otoritas kesehatan di Lebanon juga mengumumkan kasus pertama varian baru Covid-19.

Baca Juga: Duh Tega Banget! Seorang Ayah di Jakbar Cabuli Anak Kandungnya yang Baru Berusia 2 Tahun

Kasus pertama itu ditemukan pada penumpang yang tiba dari Kota London, Inggris.

"Kasus pertama varian baru Covid-19 ditemukan pada seorang penumpang yang naik pesawat Middle East Airlines dengan nomor 202 dari London pada 21 Desember," terang pelaksana tugas menteri kesehatan di Lebanon, sebagaimana dikutip dari akun resminya di media sosial Twitter.

Varian baru virus itu yang telah mewabah di Inggris membuat beberapa negara di Eropa menutup perbatasannya dan memberhentikan akses transportasi dari dan ke negara tersebut.

Kemudian Singapura juga mengumumkan kasus pertama untuk varian baru Covid-19, Kamis, 24 Desember 2020.

Terkait kemunculan virus baru ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan menjalankan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, dan tidak panik menyikapi virus baru ini.***(Lucky M. Lukman/Galamedia News)

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x