Network
PR BOGOR - Hingga kini kendaraan yang mengangkut barang dengan kapasitas berlebihan atau atau Over Dimension Over Loading (ODOL) masih menjadi persoalan di tengah masyarakat.
Kondisi itu terbukti, di mana masih banyak ditemukan kendaraan seperti truk yang mengangkut kelebihan muatan.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah pusat menggencarkan program Zero ODOL di beberapa daerah.
Pemerintah Kota Bogor mengaku sangat mendukung program Zero ODOL yang bisa menciptakan ketertiban kendaraan sekaligus menekan angka kecelakaan.
Baca Juga: Cerita Haru sebagai Trainee, Jimin BTS Bongkar Perjuangan Masa Lalu di You Quiz On The Block
Baca Juga: Hari Ini! Indonesia Kedatangan 16 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menuturkan kendaraan dengan kapasitas lebih itu, dapat berdampak pada kondisi jalan raya.
"Kendaraan yang melebihi kapasitas muatan membuat jalan menjadi cepat rusak. Pemkot Bogor juga menanggung biaya pemeliharaan jalannya," katanya sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Antara.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan program Zero ODOL hingga 2023.
Baca Juga: Jadwal Free Practice MotoGP 2021: Moto3, Moto2, dan MotoGP Mulai Jumat 26 Maret 2021
Baca Juga: Keputusan PP Muhammadiyah: Awal Waktu Subuh Mundur 8 Menit
Lebih lanjut, Budi menegaskan dengan banyaknya kendaraan yang melebihi muatan dapat mengakibatkan banyak kerugian negara.
Pihaknya juga menegaskan bagi kendaraan yang berubah bentuk menjadi over dimension, tidak akan bisa lolos uji berkala.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar Operasi ODOL guna menertibkan angkutan yang kelebihan muatan.
"Berkaitan dengan program ODOL, saya menugasi Dishub Kabupaten Bogor untuk melakukan operasi penertiban terhadap kendaraan yang melebihi muatan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin.
Burhanudin berharap para pengusaha dan masyarakat untuk mendukung program Zero ODOL ini.***
