Apakah Melihat Aurat Wanita dengan Syahwat Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan?

- 18 Maret 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi memandang aurat lawan jenis dengan nafsu dan syahwat.
Ilustrasi memandang aurat lawan jenis dengan nafsu dan syahwat. /Foto: Men XP

PEMBRITA BOGOR - Selama bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia berkomitmen untuk lebih dari sekadar berpuasa dari makan dan minum.

Umat Islam juga berusaha untuk menghindari perilaku negatif dan godaan yang dapat mengurangi nilai spiritual dari puasa mereka.

Salah satu aspek yang sering menjadi topik diskusi adalah apakah melihat lawan jenis dapat mempengaruhi puasa seseorang.

Menurut para ulama, sementara memandang lawan jenis dengan niat yang baik tidak dianggap membatalkan puasa, umat Islam dianjurkan untuk menjaga pandangan mereka dan fokus pada peningkatan keimanan dan ketakwaan selama bulan suci ini.

Berikut penjelasannya:

Apakah Memandang Lawan Jenis dengan Syahwat Batalkan Puasa?

Memandang lawan jenis tidak secara langsung mempengaruhi validitas puasa, tindakan tersebut dapat mempengaruhi kualitas ibadah tersebut.

Pandangan yang disertai dengan syahwat atau hasrat seksual dapat mengurangi keutamaan puasa. Lebih lanjut, pandangan semacam itu tidak hanya mengurangi pahala, tetapi juga dapat mendorong individu untuk berpotensi melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip puasa.

Sebab, ketika seseorang membiarkan pikiran dan perasaannya terpaku pada hasrat, hal itu dapat mengarah pada perilaku yang bertentangan dengan esensi dari puasa itu sendiri.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa berpuasa untuk Allah dan memelihara pandangan matanya, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebaiknya, umat Islam, dalam menjalankan ibadah puasa, menghindari diri dari hal yang mengundang syahwat.

Baca Juga: Apakah Mengupil Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan Kita? Berikut Penjelasan Lengkap dari Para Ulama

Lebih baik perbanyak ibadah dan dzikir, mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya di bulan baik ini.

Contohnya, pagi setelah salat Subuh biasakan baca Al-quran, kemudian pada jam 10.00 pagi salat dhuha. Usai salat dzuhur, ashar, serta sholat maghrib dan isya perbanyakan baca Al-quran.***

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah