(Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala)
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut di bulan Hijriah. Dalam menjalankannya, ketaatan dan kesungguhan dalam mematuhi aturan serta menjaga konsistensi dalam beribadah menjadi kunci.
Momen Puasa Ayyamul Bidh di bulan Sya'ban bukan hanya sekadar kesempatan untuk meningkatkan ibadah, melainkan juga sebagai wadah untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lampau.
Dengan konsistensi dalam menjalankan puasa, serta penuhnya dzikir dan shalawat, umat Islam diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh berkah-Nya.
Puasa Ayyamul Bidh, yang menjadi sunnah yang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, menunjukkan betapa pentingnya kesadaran spiritual dalam ibadah.
Dengan menghayati makna dan tujuan di balik ibadah ini, umat Islam diharapkan dapat menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan kepada Allah SWT.
Puasa Ayyamul Bidh menjadi salah satu sarana yang efektif bagi umat Islam untuk memanfaatkan momen berharga dalam mencari keberkahan dan kemuliaan.
Mulai dari niat yang tulus dan konsistensi dalam menjalankannya, setiap langkah yang diambil akan mendekatkan umat Islam kepada ridha Allah SWT, serta mendatangkan pahala yang berlipat ganda di dunia maupun di akhirat.***