Melintas di Puncak Bogor Ribuan Warga Non Jawa Barat Dicegat Petugas, Wajib Ikut Rapid Test

- 20 Juni 2020, 16:55 WIB
PELAKSANAAN rapid test massal di kawasan wiasata Gunung Mas, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan rapid tes massal ini dilaksanaan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat.*/Amir Faisol/PR
PELAKSANAAN rapid test massal di kawasan wiasata Gunung Mas, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan rapid tes massal ini dilaksanaan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat.*/Amir Faisol/PR /

 

 

PR BOGOR - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat melaksanakan tes massal virus corona di kawasan Puncak Bogor, Sabtu 20 Juni 2020.

Pelaksanaan tes massal ini sejalan dengan target Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyasar pencegahan virus corona di tempat-tempat wisata berkenaan dengan dimulainya adaptasi kebiasaan baru (AKB) di daerahnya.

Koordinator Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, sasaran pelaksanaan rapid test ini diutamakan bagi pengunjung non Jabar yang dikhawatirkan membawa virus corona di daerahnya.

Baca Juga: Bangkitkan Perekonomian Jawa Tengah di Tengah Pandemi Corona, Ganjar Pranowo Fokus Ekonomi Desa

Sebanyak 2000 alat tes corona yang tersebar di empat lokasi, yakni, Masjid Harakatul Jannah Gadog, area wisata Gunung Mas dan area Masjid Atta'awun, serta Segar Alam Cipanas disediakan untuk mendeteksi pengunjung.

Demikian disampaikan Dedi Mulyadi kepada Pikiranrakyat-bogor.com saat ditemui di tempat pelaksanaan rapid test di area Gunung Mas, Sabtu 20 Juni 2020.

"Kita pastikan bahwa mereka tidak membawa penyebaran Covid-19 baru di Jabar," kata Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Ada Jadwal Rapid Test di Puncak Bogor, Pagi Ini Lalin Berjalan Normal Dominasi Wiasatawan

Dedi mengatakan, dalam pelaksanaan rapid tes massal ini, pihaknya bekerja sama dengan gugus tugas kabupaten/kota.

Terdapat hampir 1000 petugas meliputi tenaga kesehatan dan TNI Polri dikerahkan untuk mensukseskan deteksi dini virus corona di tempat wisata di kawsan Puncak Bogor.

Dedi menjelaskan, bagi warga yang reaktif akan langsung ditindaklanjuti dengan pengujian swab di lokasi tersebut.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Ungkap Penyebaran Corona di Jawa Barat, Bodebek Masih Menjadi Perhatian

Selanjutnya, spesimen akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat, sehingga hasilnya akan diketahui dalam waktu tiga sampai empat hari kemudian.

KOORDINATOR Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi mengatakan, terdapat 2000 alat tes yang disebar di empat lokasi di kawasan Puncak Bogor untuk mendeteksi pengunjung non Jawa Barat.*/Amir Faisol/PR
KOORDINATOR Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi mengatakan, terdapat 2000 alat tes yang disebar di empat lokasi di kawasan Puncak Bogor untuk mendeteksi pengunjung non Jawa Barat.*/Amir Faisol/PR

Bagi warga yang reaktif akan dipaksa untuk kembali ke rumah masing-masing agar tidak menularkan virus bagi pengunjung yang lainnya di kawasan Puncak Bogor. Sementara yang nonreaktif dipersilahkan melanjutkan perjalanan mereka.

Pihaknya akan menandai mobil pengunjung tersebut dengan stiker yang sudah disediakan gugus tugas.

Baca Juga: Kota Bogor Disebut Alami Outbreak Kedua Virus Corona, Bima Arya: 2 Bulan ke Depan Puncak Covid-19

Sementara bagi warga yang reaktif dan ditindaklanjuti dengan uji swab, hasilnya akan dikoordinasikan dengan gugus tugas tempat pengunjung tersebut berasal.

"Tapi hasil swab kemungkinan tidak bisa keluar hari ini sebab itu hasil rapid yang reaktif dan swab positif akan kita koordinasikan dengan gugus tugas alamat yang bersangkutan," katanya.

"Misalnya kita sudah komunikasi dengan gugus tugas DKI bahwa mereka akan menerima hasil rekapitulasi hari ini," ungkapnya.

Baca Juga: Sementara Jumlah Populasi Diprediksi Menurun, Hasil Survei Bagi Wanita Korea Selatan Mengejutkan

Dedi menyebut, pihaknya akan melakukan sterilisasi kawasan puncak setelah mengetahui hasil pelaksanaan rapid tes massal teresebut.

"Nanti kita akan lihat dulu hasil evaluasi hari ini kemungkinan strelisasi yang akan kita lakukan dari hasil ini," tuturnya.

Nanang Prasetyo, salah satu pengujung dari Bekasi merasa terbantu dengan adanya pelaksanaan tes massal corona ini.

Baca Juga: Sementara Jumlah Populasi Diprediksi Menurun, Hasil Survei Bagi Wanita Korea Selatan Mengejutkan

Dengan mengikuti rapid tes tersebut, Dedi bisa mengetahui statusnya.

"Menurut saya bagus, jadi saya bisa mengetahui status saya," ujarnya.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x