Hari Ini dalam Sejarah, Ledakan Bom Beirut 22 November 1989 Tewaskan Presiden yang 17 Hari Menjabat

- 22 November 2020, 07:16 WIB
ILUSTRASI ledakan di Beirut, Lebanon.*/ Pixabay/ ThePixelMan
ILUSTRASI ledakan di Beirut, Lebanon.*/ Pixabay/ ThePixelMan /

Pernyataan itu menekankan bahwa para pemimpin berusaha menghindari kekosongan politik yang akan merusak rencana perdamaian, yang telah disetujui bulan lalu.

Jenderal Michel Aoun keberatan dengan rencana tersebut karena tidak mencantumkan jadwal penarikan 40.000 tentara Suriah di Lebanon. Dia mengecam Mouawad sebagai boneka Suriah.

Baca Juga: Kerumunan di Acara Pernikahannya, Syarifah Najwa Shihab dan Suami Mangkir dari Dipanggilan Polisi

Baca Juga: Ricky Yakobi Meninggal Dunia karena Jantung, Firman Utina Turut: Amal Ibadahnya di Terima Allah SWT

Baca Juga: ARMY Kudu Bersabar! Meski Digoda V, Jimin BTS Tak Bakal Keluarkan Single Solo Lagi Usai Filter Nih

Suriah dikerahkan di Lebanon pada tahun 1976 di bawah mandat penjaga perdamaian untuk memadamkan perang saudara.

Aoun mengatakan mereka membatalkan mandat dengan berpihak pada Muslim dalam perang saudara, dan dia telah bersumpah untuk mengusir mereka.

Pada 14 September 1982, Presiden terpilih Bashir Gemayel, seorang Maronit, dibunuh.

Baca Juga: Jangan Baper! Adik Putri Diana, Spencer Ingatkan Penonton Soal Serial The Crown yang hanyalah Fiksi

Baca Juga: Waspada Catatan BMKG! Ada Peristiwa Siklonik, Berbagai Bencana Alam Berpotensi Terjadi di Indonesia

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: LA Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x