Hari Ini dalam Sejarah, Ledakan Bom Beirut 22 November 1989 Tewaskan Presiden yang 17 Hari Menjabat

- 22 November 2020, 07:16 WIB
ILUSTRASI ledakan di Beirut, Lebanon.*/ Pixabay/ ThePixelMan
ILUSTRASI ledakan di Beirut, Lebanon.*/ Pixabay/ ThePixelMan /

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo 22 November 2020: Ingat! Jangan Ragu untuk Jadi Diri Sendiri

Pembantu utama Rene Mouawad, Perdana Menteri yang ditunjuk Salim Hoss, seorang Muslim Sunni, dan Ketua Parlemen Hussein Husseini, seorang Muslim Syiah, juga berada dalam konvoi 10 mobil tepatnya di dalam kendaraan di belakang kendaraan presiden. Polisi mengatakan mereka tidak terluka.

"Ini adalah bencana nasional," kata Hoss dalam pidato radio kepada negara itu 2 1/2 jam setelah ledakan.

“Presiden Rene Mouawad dibunuh oleh tangan pengkhianatan,” tambahnya.

Presiden Amerika Serikat saat itu, George H. W. Bush mengecam pembunuhan itu sebagai "teroristik yang memalukan" dan berjanji akan mengirimkan bantuan AS untuk upaya mengakhiri perang saudara Lebanon.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Berikut 4 Tips Memilih Pasangan Hidup Menurut Rasulullah SAW

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dibuka 11 Januari 2021, Bima Arya Bilang Orang Tua Berhak Tidak Memberikan Izin

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Bogor Dibuka 11 Januari, 3 Syarat yang Diwajibkan Bima Arya Bagi Sekolah

"Ini adalah kinerja yang memalukan dan dikutuk oleh Amerika Serikat," kata Bush.

Sebuah pernyataan dari kantor Hoss mengatakan Hoss dan Husseini telah bertemu dalam "pembicaraan krisis" untuk mempersiapkan sesi Parlemen yang cepat untuk memilih pengganti Mouawad.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: LA Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x