PEMBRITA BOGOR - Serangan Israel penjajah terhadap wilayah Gaza terus meninggalkan duka mendalam di kalangan warga Palestina menjelang Ramadhan 2024.
Serangan yang terjadi di berbagai wilayah Jalur Gaza telah menargetkan bangunan yang menjadi tempat tinggal bagi pengungsi dan penduduk, menambah tragedi kemanusiaan yang sudah terjadi.
Dalam serangan terbaru ini, setidaknya 13 perempuan dan anak-anak tewas di kamp pengungsi Nuseirat, sementara sebuah menara perumahan di Rafah hancur akibat serangan tersebut.
Menurut laporan dari Al Jazeera, korban tewas terutama adalah anak-anak kecil, meninggalkan suasana yang sangat menyedihkan di lokasi kejadian.
Seorang pria tua yang selamat dari serangan di kamp pengungsi Nuseirat menyampaikan kesaksiannya, menggambarkan betapa semua orang di gedung itu adalah wanita dan anak-anak, kecuali dirinya.
Dikutip dari Al Jazeera, pria itu menegaskan, "Bagi Israel, tidak ada zona aman di seluruh Jalur Gaza. Tidak ada satu inci pun yang aman."
Pembantaian tidak hanya terjadi di satu tempat, melainkan juga menyebar ke beberapa wilayah Gaza. Sebuah serangan menargetkan sebuah rumah di Deir el-Balah, menyebabkan setidaknya lima orang tewas.
Selain itu, penembakan artileri di Deir el-Balah dan konfrontasi di bagian timur Khan Younis juga terjadi sebagai bagian dari kampanye militer yang sedang berlangsung.
Gaza Juga Diserang dari Udara oleh Israel Penjajah
Tidak hanya serangan darat, serangan udara juga melanda Gaza.
Laporan awal menunjukkan bahwa militer Israel penjajah melancarkan serangan udara di lingkungan Zeitoun dan terjadi konfrontasi antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di sana.
Di Gaza utara, korban tak hanya akibat serangan langsung, namun juga menyebabkan kekurangan gizi, menyebabkan seorang bayi dan wanita muda meninggal dunia. Jumlah kematian akibat kelaparan yang tercatat pun meningkat menjadi 25 orang.
Kekejaman Israel juga tidak terbatas pada serangan fisik, tetapi juga menargetkan pekerja bantuan kemanusiaan.
Seorang pekerja bantuan Palestina yang bekerja di badan amal AS tewas dalam serangan di tempat penampungannya di Deir el-Balah.
Kematian ini menambah daftar tragis dari para pekerja bantuan yang menjadi korban genosida di Gaza.***