PR BOGOR - 'Timor Leste, masa lalu yang merepotkan', sebuah kiasan bagaimana negara itu berjuang dalam meraih kemerdekaan, baik secara historis atau pun dari kedaulatan ekonomi.
Ungkapan ini dituliskan Jason Woodroofe, koresponden senior untuk Organisasi Perdamaian Dunia dalam karyanya yang mencoba menjabarkan bagaimana negara itu merangkak, bebas dari kemerdekaan koloni dan Indonesia.
Timor Leste merupakan negara terbaru ketiga di dunia. Banyak penduduk di negara ini sebagai veteran dan penyintas penjajahan brutal Indonesia yang baru berakhir pada 1999.
Baca Juga: Ini Kesan Pertama Mantan Trainee Bertemu BTS, Dulu Kulit V Ternyata Gelap, Jungkook Imut Tapi Seram
Negara yang berdiri di bawah patung Yesus yang menghadap kota Dili ini merupakan bekas koloni Portugis hingga tahun 1975. Berakhirnya koloni di kawasan timur Indonesia itu lantaran ada kudeta Portugal yang mengharuskan negara di Eropa mau tidak mau meninggalkan wilayah jajahannya.
Kemudian sembilan hari dari kebebasan daerah itu dari kekangan Portugis, Indonesia masuk menyerang dan mendeklarasikan bahwasanya daerah itu adalah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai provinsi ke-27.
Selama 24 tahun terjadi gerakan militer kependudukan yang menewaskan 202.600 orang warga lokal karena kekerasan, penghilangan paksa, dan kelaparan.
Baca Juga: Perusahaan Susi Pudjiastuti Buka Lowongan Pekerjaan di Pangandaran, Walk in Interview 9-10 September
Bertahun-tahun komunitas internasional tidak pernah melirik perjuangan Timor Leste baik dari Portugis atau Indonesia, memasuki tahun 1990an kondisi berubah.