India Makin Berani ke Tiongkok, Usai Hapus Berbagai Aplikasi Kini Panggil Jack Ma ke Meja Hijau

- 27 Juli 2020, 06:15 WIB
Pendiri Ali Baba Jack Ma.
Pendiri Ali Baba Jack Ma. //PIKIRAN RAKYAT

PR BOGOR - Pengadilan India memanggil perusahaan Alibaba dan pendirinya Jack Ma atas kasus mantan karyawannya di India yang dipecat.

Peristiwa ini terjadi setelah India khawatir akan keamanannya hingga melarang UC News Alibaba, UC Browser, dan 57 aplikasi Tiongkok lainnya beroperasi usai adanya bentrokan hebat antar kedua pasukan di perbatasan.

India kini mencari jawaban tertulis dari semua perusahaan yang terkena dampak, termasuk apakah mereka menyensor konten atau bertindak terhadap pemerintah asing mana pun.

Baca Juga: Kala Aktor Parasite Ditagih Milyuner V BTS Kotak Kimchi Milik Ibunya, Choi Woo Shik hanya Tertawa

Mantan karyawan UC Web Alibaba, Pushpandra Singh Parmar menuduh, perusahaan menyensor konten yang dianggap tidak menguntungkan bagi Tiongkok.

Selain itu, pihak Alibaba juga dituduh memamerkan berita palsu untuk menyebabkan kekacauan sosial dan politik.

Hakim Sipil, Sonia Sheokand, dari pengadilan distirik Gurugram mengeluarkan surat panggilan untuk Alibaba, Jack Ma dan beberapa anggota perusahaan untuk ikut dalam pengadilan pada 29 Juli 2020, mendatang.

Baca Juga: Rumor Has It: Menyusul Tokopedia, BTS Juga Menjadi Brand Ambassador Indomilk 29 Juli Nanti

Hakim juga meminta tanggapan tertulis dari perusahaan dan eksekutifnya dalam waktu 30 hari sesuai dengan panggilan itu.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Usai Larang Puluhan Aplikasi Tiongkok, India Kini Panggil Jack Ma ke Meja Hijau'.

UC India mengatakan, pihaknya tidak tergoyahkan dalam komitmennya terhadap pasar India, kesejahteraan karyawan lokal, dan kebijakan sesuai hukum setempat.

Parmar, yang bekerja sebagai Associate Director di kantor Web UC di Gurugram hingga Oktober 2017 mencari uang ganti rugi sebesar Rp3 miliar.

Baca Juga: Sikap Pemimpin Kata Ahok? Berani Pasang Badang Bagi Orang Banyak, Integritas, dan Jujur

Kasus pengadilan ini adalah rintangan terbaru bagi Alibaba di India setelah melarang aplikasi merumahkan beberapa stafnya.

Sebelum aplikasinya dilarang, Browser UC diunduh setidaknya sebanyak 689 juta kali di India. Sementara itu, UC News telah diunduh sebanyak 78,9 juta kali selama 2017 dan 2018.

India mengatakan, mereka melarang 59 aplikasi Tiongkok setelah menerima input yang kredibel bahwa aplikasi semacam itu dapat mengancam kedaulatan India.

Baca Juga: Covid-19 Jadi Ancaman, Sri Mulyani Siapkan Strategi Kemungkinan Terburuk Bagi Perekonomian Indonesia

Menteri IT India mengatakannya keputusan tersebut diambil untuk melindungi data warga dan keterlibatan umum.***(Tita Salsabila/PR)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah