Buntut Hagia Sophia Dialihfungsikan Sebagai Masjid, PM Yunani Tuding Turki Pembuat Onar

- 26 Juli 2020, 19:21 WIB
Hagia Sophia
Hagia Sophia /

PR BOGOR - Muslim Turki menyambut bahagia atas dialihfungsikannya museum Hagia Sophia oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan, Jumat 24 Juli 2020.

Meski begitu, kebijakan Tayyip Erdogan ini disoroti hingga dikecam Keuskupan Agung Yunani, gereja di negaranya bahkan diminta membunyikan lonceng menandai hari berkabung nasional.

Diberitakan di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com, kini, Turki dan Yunani saling lempar kata-kata kasar terkait konversi Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid, Sabtu 25 Juli 2020, sehari setelah umat Islam sholat yang diadakan di situs kuno untuk pertama kalinya dalam sembilan dekade.

Baca Juga: Viral Seorang Pria Keji Menginjak-injak Kucing Hamil Tua hingga Tewas, Pelaku Orang Tak Dikenal

Presiden Tayyip Erdogan, yang menghadiri upacara menyegel ambisinya untuk memulihkan ibadat Muslim di Hagia Sophia.

Kritik Yunani terhadap langkah Tayyip Erdogan sangat pedas, menggarisbawahi hubungan tegang antara Yunani dan Turki.

Hagia Sophia sebelumnya adalah sebuah museum dan sebagian besar orang Yunani melihatnya sebagai pusat agama Kristen Ortodoks mereka, lonceng gereja berdentang saat berkabung di seluruh Yunani pada hari Jumat.

Baca Juga: Hendak ke Filipina Lewati Laut Indonesia, 1 WNA Tenggelam Usai Kapalnya Dihantam Ombak Besar

"Kami melihat bahwa target negara-negara yang membuat begitu banyak kebisingan dalam beberapa hari terakhir bukan Hagia Sophia atau Mediterania timur," kata Tayyip Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Artikel ini telah tayang di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Turki-Yunani Memanas Saling Lempar Kata-kata Kasar, PM Yunani sebut Turki 'Pembuat Onar''.

"(Target mereka) adalah kehadiran diri bangsa Turki dan Muslim di wilayah ini," katanya.

Orang-orang mengunjungi Hagia Sophia, Situs Warisan Dunia UNESCO, di Istanbul, Turki, 10 Juli 2020.*/REUTERS
Orang-orang mengunjungi Hagia Sophia, Situs Warisan Dunia UNESCO, di Istanbul, Turki, 10 Juli 2020.*/REUTERS

Dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Sabtu 25 Juli 2020, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Yunani menunjukkan sekali lagi permusuhannya terhadap Islam dan Turki.

Baca Juga: Puluhan Remaja Kepergok Nongkrong Tanpa Masker, Dihukum Risma Suruh Push Up dan Diancam Isolasi

Mereka hanya beralasan bereaksi terhadap Masjid Hagia Sophia dibuka untuk salat.

Dia sangat mengutuk pernyataan bermusuhan pemerintah Yunani dan anggota parlemen dan pembakaran bendera Turki di kota Yunani Thessaloniki.

Kementerian Luar Negeri Yunani menanggapi dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Turki.

Dia menyebut, komunitas internasional abad ke-21 terpana untuk mengamati ocehan fanatik agama dan nasionalis Turki saat ini.

Baca Juga: Enzo Taruna Akmil Berdarah Prancis, Berjuang Sejak Kelas 3 SMP Demi Mimpinyanya di Korps Infanteri

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyebut Turki sebagai pembuat onar, dan konversi situs itu sebagai penghinaan terhadap peradaban abad ke-21.

Yunani dan Turki tidak sepakat tentang berbagai masalah mulai dari wilayah udara hingga zona maritim di Mediterania timur dan memecah etnis Siprus.***(Emis Suhendi/Mantra Sukabumi/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah