Menuju New Normal Kuil Dibuka di Thailand, Jamaat Gunakan Pakaian Tradisional dan Masker Membeludak

- 2 Juni 2020, 16:20 WIB
Warga Thailand saat  mengunjungi kuil
Warga Thailand saat mengunjungi kuil /Athit Perawongmetha

PR BOGOR - Pemerintah Thailand membuka tempat peribadatan sejak pertengahan Mei 2020 setelah memberlakukan lock down untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Senin 1 Juni 2020, pengunjung berbondong-bondong ke kuil Chaiwatthanaram di ibukota kuno Ayutthaya, beberapa menjadikannya sebagai kesempatan spesial dengan mengenakan pakaian tradisional dilengkapi dengan masker.

Arisara Khaosa-ard berusia 23 tahun, warga setempat mengatakan dirinya sudah ingin keluar rumah sejak lama sekaligus memberikan penghormatan kepada kuil.

Baca Juga: New Normal di Korea Utara, Sekolah dan Panti Jompo Siap Dibuka Kembali Awal Bulan Ini

Demikian disampaikan Arisara Khaosa-ard sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Reuters pada Selasa 2 Juni 2020.

"Saya sudah lama ingin keluar (dari rumah), saya ingin datang dan mengambil gambar, ingin memberi penghormatan kepada kuil dan membuat prestasi," kata Arisara Khaosa-ard.

"Tapi saya mengerti bahwa selama ini kita harus tetap waspada untuk orang lain dan diri kita sendiri," katanya.

Baca Juga: AS Mencekam, Donald Trump Bersumpah Gunakan Militer Lerai Massa Protes Kematian George Floyd

Dalam beberapa tahun terakhir, Warga Thailand berswafoto di kuil dengan mengenakan celana tradisional dan sarung sutra, yang terinspirasi oleh sinetron televisi bersejarah 'Love Destiny'.

Sementara di antara kostum populer yang dikenakan pada masa pemerintahan mantan Raja Chulalongkorn, yang dikenal sebagai Rama V, yang memerintah dari tahun 1868 hingga 1910 dan dikreditkan dengan menyelamatkan Thailand dari kolonialisme Barat.

Pihak berwenang Thailand tidak secara langsung memerintahkan penutupan sekitar 40.000 kuil di negara itu karena pandemi COVID-19, tetapi banyak yang memilih untuk menutup atau memasukkan pembatasan secara ketat.

Kuil Chaiwatthanaram dibuka kembali pada 22 Mei, tetapi baru sekarang mulai melihat peningkatan pengunjung karena orang merasa lebih nyaman meninggalkan rumah.

Baca Juga: Imbas Pandemi COVID-19, Resmi Menteri Agama Tak Berangkatkan Jamaah Haji Musim 2020

Sebagian dilindungi oleh payung, Namthip Chicha berusia 16 tahun mengakui topeng pelindung yang dikenakannya di kuil tidak cocok dengan sarung sutra merahnya yang bergaya.

“Ya, topeng itu tidak benar-benar sesuai dengan kostumnya, tetapi jika itu untuk kepentingan bersama dan dapat membantu petugas kesehatan, kami akan melakukan yang terbaik,” kata Namthip.

 

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x