Luar Biasa, Pondok Pesantren Nur Inka Nusantara Madani Akan Dibangun di New York Amerika Serikat

- 24 Desember 2020, 15:30 WIB
Pondok Pesantren Nur Inka Nusantara Madani.
Pondok Pesantren Nur Inka Nusantara Madani. /Dok. nusantarafoundation.org

PR BOGOR - Agama Islam diharapkan tidak lagi menjadi agama yang ditakuti di dunia.

Pembangunan sebuah pesantren di salah satu kota di Amerika Serikat, tepatnya di New York City akan menjadi alternatif pengenalan Islam dalam lingkup global.

Pembangunan Pondok Pesantren Nur Inka Nusantara Madani ini diprakarsai oleh yayasan Nusantara Foundation dengan pendirinya DR. Shamsi Ali yang juga merupakan Imam Besar New York.

Baca Juga: Fahri Hamzah Puji Sikap Sandiaga Uno, Sambil Sebut Prabowo Subianto Jantung Oposisi, Maksudnya?

Melalui perbincangan khusus dalam kanal Youtube pribadi Refly Harun pada Kamis, 24 Desember 2020, Shamsi Ali menceritakan detail alasan membangun sebuah pesantren di negara minoritas Muslim itu.

Mengawali perbincangan, Shamsi Ali mengatakan, pembangunan pesantren di New York merupakan salah satu upayanya untuk mengenalkan Islam dan Indonesia ke dunia Internasional.

"Karena Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia," katanya.

Baca Juga: NATAL 2020: Berikut 25 Ucapan Selamat Hari Natal dalam Bahasa Inggris, Cocok untuk Status WA

Menurutnya, selama ini kalau ada usaha-usaha besar untuk umat Islam, biasanya yang dikenal adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, upaya tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan Islam sekaligus Indonesia ke kancah dunia.

"Yang pertama, saya ingin mengenalkan bahwa Indonesia bukanlah negara yang tergolong kecil, melainkan negara besar, bangsa besar dan memiliki potensi yang sangat hebat," ujar Shamsi Ali seperti dikutip dari kanal YouTube Reflyl Harun.

Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Simak Daftar Wilayah Zona Merah Covid-19 per 20 Desember

Ia meyakini, segala permasalahan ekonomi yang dihadapi, Indonesia termasuk negara yang kaya.

"Dengan segala upaya untuk merubah image Islam yang cukup disalahpahami di Negara Amerika khususnya," tuturnya.

Apalagi, kata dia, Amerika ingin ada wajah alternatif bagi Islam.

Baca Juga: Akui Rasa Kecewa Atas Sikap Menhan Prabowo, Fahri Hamzah 'Harusnya Beliau Bisa Rangkul Oposisi'

Sebab, sejak tahun 2001 ketika adanya serangan WTC, membuat kepercayaan kepada negara Timur Tengah berkurang.

Sehingga, Indonesia diharapkan menjadi alternatif sebagai garda terdepan untuk menampilkan Islam di Amerika.

Karena menurut Shamsi Ali, Islam di Indonesia dikategorikan sebagai Islam yang ramah, dapat merangkul orang, dan membuat orang tersenyum.

Baca Juga: Akui Rasa Kecewa Atas Sikap Menhan Prabowo, Fahri Hamzah 'Harusnya Beliau Bisa Rangkul Oposisi'

"Yang sopan kalau ngomong, dialog kita juga tidak kaku, nah inilah semua yang diinginkan," kata dia.

Namun lebih daripada itu, Shamsi Ali meyakini bahwa Indonesia sebagai negara Muslim terbesar tentu bukan sembarangan.

"Ada amanah besar di pundak kita, dan amanah itu harus berada di garda terdepan untuk menjadi da'i dan da'iah untuk menampilkan bahwa Islam itu bukan ancaman atau bahaya bagi dunia," ujar Shamsi Ali.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Berikut 25 Tempat Wisata dan Budaya di DKI Jakarta yang Ditutup

"Islam justru merupakan kontribusi dan datang untuk memperbaiki dunia, kenapa ditakuti?" kata dia.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa pembangunan pondok pesantren di Amerika merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan Islam di dunia.

"Harapan saya untuk 10 atau 20 tahun ke depan mungkin saya sudah tidak di sini (Amerika), jangan dikenal bahwa ini proyek Nusantara, melainkan proyek Indonesia. Ini adalah sumbangan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia kepada perjuangan dakwah global, khususnya di Amerika Serikat," tutur Shamsi Ali.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Youtube/Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah